Cuaca Buruk di Manado
Bocah Lima Tahun Tewas di Selokan, Terseret Banjir Akibat Hujan Lebat dan Cuaca Buruk di Manado
Seorang bocah berumur lima tahun Richard Ridik Potambone tewas terbawa arus banjir dalam selokan akibat cuaca buruk, hujan deras di Manado
"Kami dan warga menemukan Richard di dekat pekuburan. Saat itu Richard ditemukan sudah meninggal dan tubuhnya tersangkut di pohon pondan,"
TRIBUNJAMBI.COM - Seorang bocah berumur lima tahun Richard Ridik Potambone tewas terbawa arus banjir dalam selokan akibat cuaca buruk, hujan deras di Manado.
Bocah warga Lingkungan III, Kelurahan Kombos Timur, Kecamatan Singkil meninggal dunia setelah terbawa arus banjir dalam selokan pada Jumat (1/2/2019) sore.
Cuaca buruk yang terjadi di Manado sejak Jumat pagi mengakibatkan beberaa wilayah kebanjiran.
Termasuk lingkungan tempat tinggal Richard di Kelurahan Kombos Timur.
Luapan air dan derasnya air yang mengalir di selokan membuat bocah tersebut tak bisa menyelamatkan diri, terbawa arus dan akhirnya meninggal dunia.
Richard meninggal dunia terbawa arus di selokan berukuran 1 meter setengah yang berada di dekat rumahnya, setelah hujan deras.
Peristiwa tersebut terjapa sekitar pukul 10.00 Wita.
Baca: Bocah Satu Tahun Tertimpa Longsor di Manado, Ini Detik-detik Sang Ibu Hanya Mampu Tolong Kembarannya
Baca: 4 Perampok Bertopeng Bersenjata Api Gasak Uang dan Emas Dari Rumah Mewah Pak Haji di Kota Jambi
Baca: Mantan Pacar Vanessa Angel Ini Jadi Buronan Polisi, Dihukum 3 Bulan Penjara dan Denda Rp5 Juta
Baca: Fahri Hamzah Buka-bukaan Soal Pemecatan Dirinya, Ada Kepentingan Pimpinan PKS dengan Pemerintah
Tribunjambi.com melansir dari TribunManado, suasana haru terasa di rumah duka.
Suara tangisan terdengar dari keluarga dan tetangga sekitar rumah korban.
Jasad bocah berumur lima tahun tersebut terlihat terbujur kaku di dalam peti jenazah.
Sang ibu tak henti-hentinya menangisi kepergian putera kesayangannya itu.
"Kasiang Richart, ngana so kase tinggal ngana pe ade. Mama sayang pa ngana Richart," tangis sang Ibu, Feibi Nilahi (23).
Feibi menuturkan sebelum terserat arus di selokan, Richard disuruh pergi untuk beli pempers adiknya di warung.
"Tadi air di selokan memang kuat arusnya. Tapi Richard tetap pergi ke warung," ujarnya.
