Jalan Rusak, Warga tak Bisa Bawa Keluar Hasil Pertanian, Buah Sawit pun Busuk Dipinggir Jalan

Pasalnya, masyarakat yang mayoritas adalah petani, tidak bisa mengeluarkan hasil kebun mereka.

Penulis: Heri Prihartono | Editor: Deni Satria Budi
tribunjambi/heri
Jalan penghubung desa, yakni Desa Olak Kemang dan Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir, memprihatinkan. Petani sawit tidak bisa membawa buah sawitnya karena jalan yang rusak. Sehingga buah sawit menajdi busuk di pinggir jalan 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Heri Prihartono

TRIBUN JAMBI.COM, TEBO - Masyarakat mengeluhkan buruknya jalan penghubung desa, yakni Desa Olak Kemang dan Desa Tanah Garo, Kecamatan Muara Tabir.

Bahkan, kondisinya disebutkan tidak dapat dilewati kendaraan pasca hujan turun. Sebab, genangan air dan banyak jalan yang berlubang menghambat laju kendaraan.

Rani, warga setempat menyebut jika kondisi jalan sepanjang 12 KM tersebut memprihatinkan.

Baca: Move On dari Angelina Jolie, Brad Pitt Dikabarkan Berkencan dengan Charlize Theron

Baca: Setelah Jerinx SID, Kini Via Vallen Diprotes dari Sherly Aldila Gara-gara Lagu Tanpamu Ku Tak Bisa

Baca: Plt Kepsek, tidak Bisa Tandatangani STTB, Dinas Minta Pelantikan Kepala Sekolah Segera Dilakukan

“Ada juga dibeberapa desa yang kondisi jalanya rusak parah. Seperti jalan dari Desa Tambun Arang ke desa Olak Kemang, atau dari Desa Pintas Tuo ke Desa Tanah Garo. Kalau dari Desa Tambun Arang ke Desa Pintas Tuo, jalannya sudah diaspal," jelas Rani, Senin (21/1/2019).

Pihaknya minta kepada Pemkab Tebo agar segera memperbaiki jalan tersebut.

“Kondisi jalan rusak ini sudah sangat dikeluhkan, namun belum juga diperbaiki. Padahal permintaan untuk perbaikan sudah sering diusulkan. Bahkan pada kampanye Pilkada kemarin, Sukandar-Syahlan berjanji akan memperbaiki jalan kami, “ jelasnya.

Baca: Bermanfaat Meningkatkan Energi, Berbahayakah Makan Durian Terlalu Banyak?

Baca: Ingin Dipanggil BTP Daripada Ahok, Alasan Basuki Tjahaja Purnama Setelah Mengalami Ini di Penjara

Baca: Terbentur Permendikbud, Banyak Kepsek di Batanghari Berstatus Plt, Meski Sudah Berjalan 3 Tahun

Menurut Rani, kondisi jalan rusak ini sangat mempengaruhi kondosi perekonomian masyarakat. Pasalnya, masyarakat yang mayoritas adalah petani, tidak bisa mengeluarkan hasil kebun mereka.

“Kalau lihat buah sawit busuk dipinggir jalan sudah sering nian. Itu tadi masalah, masyarakat ndak bisa mengeluarkan buah sawitnya karena jalanya rusak," jelas dia.

Selain itu, kondisi jalan rusak, juga mempengaruhi tingginya harga sembako di dua desa tersebut.

Sebab, pasca hujan turun, masyarakat tidak bisa belanja keluar.

Baca: Istri Ustaz Nur Maulana Meninggal Karena Kanker Usus - Makanan Sepele Ini Picu Bisa Kanker Usus

Baca: Jawaban Tak Terduga Erick Thohir Bila Disurh Gantikan Edy Rahmayadi, Tunggu April 2019

Baca: Deretan Kejadian Mistis di Rumah Sule - Belatung hingga Kaca Retak Tanpa Sebab

"Untuk bisa makan, mereka terpaksa belanja sembako seadanya. Itupun yang jualan orang dari Batanghari. Mereka berjualan dipinggiran sungai pakai perahu ketek. Jadi, wajar saja kalau harganya mahal," jelas Rani.

Terpisah, Indra, seorang supir ekspedisi mengaku enggan menerima job mengantar barang ke Kecamatan Muara Tabir, khususnya di desa Olak Kemang dan desa Tanah Garo.

Sebab kondisi jalan yang rusak akan menyulitkan distribusi barang ke kawasan tersebut dan berdampak pada biaya akomodasi yang membengkak.(*)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved