Kritik Presiden PKS, Pidato Kebangsaan Prabowo Terlalu Lama dan Tak Fokus, Fahri: Maaf Bapak Gagal

Presiden PKS Kritik Pidato Kebangsaan Prabowo, Terlalu Lama dan Tak Fokus, Fahri Hamzah malah berkomentar: Maaf Bapak Gagal

Editor: bandot
capture kompas TV
Pidato kebangsaan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto 

Presiden PKS Kritik Pidato Kebangsaan Prabowo, Terlalu Lama dan Tak Fokus, Fahri Hamzah malah berkomentar: Maaf Bapak Gagal

TRIBUNJAMBI.COM - Pidato kebangsaan yang disampaikan oleh Prabowo Subianto, Senin (14/1/2019) menuai kritik dari partai pengusungnya di Pilpres 2019.

Adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang mengkritisi pidato Prabowo tersebut.

Pidato yang disampaikan dan dihadiri oleh ribuan pendukung serta para petinggi partai pengusung tersebut disampaikan Prabowo selama lebih kurang 1,5 jam.

Calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto memaparkan visi misinya melalui sebuah pidato di acara Pidato Kebangsaan bertajuk "Indonesia Menang".

Ada banyak bahasan yang disampaikan oleh Prabowo Subianto dalam pidatonya itu.

Baca: Pengakuan Pengemis Kaya Raya di Pati yang Punya Harta Miliaran Rupiah, Daftar Hartanya Bikin Kaget

Baca: Mengapa Tiket Pesawat Luar Negeri Lebih Murah dari Penerbangan Domestik? Ini Perbandingan Harganya

Baca: JNE Naikkan Tarif Hingga 40 Persen, Ternyata Ini Sebab Kenaikan Tarif JNE

Misalnya saja keluhan masyarakat terkait permasalahan ekonomi, kebijakan impor, keamanan negara, hingga pendapatan pekerjaan.

Acara Pidato Kebangsaan ini berlangsung meriah.

Namun, tak dipungkiri, pidato yang dipaparkan Prabowo Subianto juga mendapatkan sejumlah kritik.

Tak hanya dari kubu pesaing, kritikan juga datang dari sejumlah pihak di kubu Prabowo-Sandi itu sendiri.

Satu diantaranya yang memberikan kritikan pada pidato calon presiden 02 ini adalah Presiden Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Sohibul Iman.

Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman (kedua kanan), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (ketiga kiri) dan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut Tiga Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kiri) mengangkat tangan bersama usai memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil hitung cepat (quick count) di Kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/4/2017). Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor Urut Tiga tersebut unggul dalam hitung cepat (quick count) Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto (ketiga kanan) bersama Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman (kedua kanan), Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (kanan), Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (ketiga kiri) dan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut Tiga Anies Baswedan (ketiga kiri) dan Sandiaga Uno (kedua kiri) mengangkat tangan bersama usai memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil hitung cepat (quick count) di Kediaman Prabowo, Kertanegara, Jakarta, Rabu (19/4/2017). Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor Urut Tiga tersebut unggul dalam hitung cepat (quick count) Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN ()

Menurut Sohibul, durasi pidato Prabowo terlalu lama.

Diketahui, Prabowo berpidato selama 1 jam 23 menit.

"Dari sisi waktu, terus terang saya mengkritik, ini terlalu lama," ujar Sohibul usai acara, di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2019) malam, seperti TribunWow.com kutip dari Kompas.com.

Sohibul memaparkan, sebelumnya ia sudah pernah menyampaikan usulan mengenai waktu pidato kepada calon wakil presiden Sandiaga Uno.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved