Viral Pesta S3ks di Yogyakarta, Psikolog Beberkan Alasannya, 12 Orang Terlibat Menonton dan 'Ikut'

Praktik pesta s3ks yang terjadi di Sleman Yogyakarta mendapatkan tanggapan dari psikolog.

Editor: Suci Rahayu PK
KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA
Direktur Ditreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo dan Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto saat menunjukan barang bukti. 

Psikolog beberkan alasan kenapa orang bisa melakukan aktifitas seksual dan ditonton.

TRIBUNJAMBI.COM - Praktik pesta s3ks yang terjadi di Sleman Yogyakarta mendapatkan tanggapan dari psikolog.

Dikutip dari TribunJogja, Prof Koestjoro, seorang psikolog dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta menjelaskan berbagai alasan mengapa hal tersebut sampai dilakukan.

Menurut dugaannya, yang menjadi peran penonton dalam aksi tersebut merupakan kelompok homoseksual yang telah menikah dengan wanita.

 

Baca: Inilah Foto-foto K0nd0m, BH, Cd, Uang dan Ponsel Barang Bukti Live Show Pesta S3x di Kamar Hotel

Baca: Nonton Live Show Pesta S3x di Kamar Hotel Yogyakarta, 10 Orang Diciduk Polisi

Baca: Bicara Soal Karma, Vanessa Angel Kini Hapus Foto Faye Nicole Jones di Instagramnya, Ada Hubungankah?

Berdasarkan penuturan dari Koentjoro, hal itu dilakukan untuk meningkatkan gairah dalam melakukan hubungan seksual dengan istrinya walaupun pada dasarnya dia merupakan seorang homoseksual.

"Yang kedua adalah orang-orang ini ingin merasakan sensasi seks yang lebih ditambah rasa ingin tahu yang besar," bebernya Jumat (14/12/2018).

Koentjoro lantas mengamati bagaimana seoranng perempuan yang telah memiliki suami mau melakukan hubungan persetubuhan yang ditonton oleh orang banyak.

Direktur Ditreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo dan Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto saat menunjukan barang bukti yang diamankan dari lokasi penggerebekan
Direktur Ditreskrimum Polda DIY, Kombes Pol Hadi Utomo dan Kabid Humas Polda DIY AKBP Yuliyanto saat menunjukan barang bukti yang diamankan dari lokasi penggerebekan (KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA)

Ia lantas menjelaskan secara psikologi, ada beberapa perbedaaan antara laki-laki dan perempuan.

Dijelaskan olehnya, perempuan hanya akan mau berhubungan badan jika sudah memiliki rasa.

Sedangkan seorang laki-laki bisa saja melakukannya tanpa ada rasa apapun.

"Yang jadi masalah adalah, cewek ini ada rasa (karena melakukan dengan suaminya), tapi malunya tidak ada."

"Ini berarti dia sudah memiliki pengalaman serupa yang menghilangkan rasa malunya, dan ini tidak hanya dilakukan sekali," urainya.

Koentjoro juga menyoroti satu hal yang berkaitan dengan uang.

Menurutnya, jika hal tersebut benar terjadi, maka pihak suami telah memanfaatkan bahkan menjual istrinya.

Koentjoro menjelaskan apabila dirinya sempat tidak percaya benar adanya kegiatan pesta seks di Yogyakarta.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved