Daftar 41 Desa di Tanjab Barat yang Rawan Konflik dan Politik Uang Versi Panwaslu
Mendekati Pemilu 2019, Panwaslu Kabupaten Tanjab Barat melakukan pemetaan daerah rawan konflik dan money politics.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Duanto AS
Mendekati Pemilu 2019, Panitia Pengawasan Pemilu ( Panwaslu) Kabupaten Tanjab Barat melakukan pemetaan daerah rawan konflik dan money politics.
Laporan Wartawan Tribunjambi.com, Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Sebanyak 41 desa di Kabupaten Tanjung Jabung Barat rawan konflik dan politik uang ( money politics).
Mendekati Pemilu 2019, Panitia Pengawasan Pemilu ( Panwaslu) Kabupaten Tanjab Barat melakukan pemetaan daerah rawan konflik dan money politics.
Di Tanjab Barat terdapat 41 desa di 10 kecamatan yang rentan.
Kepala Panwaslu Tanjab Barat, Hadi Siswa, mengatakan ada 41 desa di 10 kecamatan yang rentan konflik dan money politics.
Kecamatan Muara Papalik:
Desa Dusun Mudo, Desa Intan Jaya, Desa Bukit Bakar dan Desa Kemang Manis.
Baca Juga:
Temukan Foto ini, Pentolan KKB Sebut Jonny Arung Anggota Kopassus Anak Buahnya Prabowo Subianto
Resepsi Mewah Lindswell Kwok, Temannya Rasakan Aura Berbeda hingga Tanpa Kehadiran Orangtua
Bagikan Kabar Bahagia Keluarga Zumi Zola, Sherrin Tharia dan Anak Pasca Putusan 6 Tahun
Kecamatan Batang Asam:
Desa Sri Agung, Desa Tanjung Bojo dan Desa Lubuk Bernai.
Kecamatan Tungkal Ulu:
Desa Pematang Pauh, Desa Kuala Dasal, Desa Brasau, Desa Gemuruh, Desa Pematang Tembesu.
Kecamatan Betara:
Desa Makmur Jaya, Kecamatan Senyerang, Desa Sungai Landak, Desa Sungai Baung.
Kecamatan Bram Itam:
Desa Pantai Gading, Desa Jati Mas, Desa Kemuning, Desa Mekar Tanjung, Desa Semau.
Kecamatan Merlung:
Desa Tanjung Paku, Desa Kemang Manis, Desa Tanjung Paku, Desa Lubuk Terap
Kecamatan Tungkal Ilir:
Kelurahan Tungkal I, Kelurahan Tungkal II, Kelurahan Tungkal IV.
Hadi menjelaskan pemetaan kecamatan dan desa rawan konflik dan politik uang terus dilakukan, mengingat semakin dekatnya Pemilu 2019.
"Wilayah tersebut akan selalu mendapat perhatian yang serius dan terus kita lakukan sosialisasi," katanya.
