VIDEO: Siapa Egianus Kogoya, Ini Jejak Aksi Penyerangan Brutal yang Didalanginya di Papua
Aparat menuding Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sebagai otak di balik insiden tersebut.
Penulis: M Kurniawan | Editor: Deni Satria Budi
TRIBUNJAMBI.COM, PAPUA - Sejumlah 19 orang (sumber lain menyebut 31 orang) menjadi korban penembakan oleh kelompok bersenjata di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.
Mereka adalah pekerja PT Istaka Karya yang sedang merampungkan pembangunan Jembatan Kalik Aorak dan Jembatan Kali Yigi.
Aparat menuding Kelompok Kriminal Bersenjata pimpinan Egianus Kogoya sebagai otak di balik insiden tersebut.
Pengamat Terorisme, Sidney Jones, menyebut kelompok Egianus Kogoya merupakan sempalan dari kelompok pimpinan Kelly Kwalik, komandan sayap militer Organisasi Papua Merdeka (OPM). Kelly Kwalik tewas dalam penyergapan polisi pada 2009.
Baca: Suami Jadi Korban Pembantaian KKB di Nduga Papua, Sang Istri Histeris, Ini Kata Terakhir Suaminya
Baca: VIDEO: Pemilih Jambi di Luar Negeri Terdata Ganda, Ini yang Diminta KPU Provinsi Jambi
Egianus dan anak buahnya, dikenal lebih militan dan mayoritas berusia muda. Dari catatannya, Egianus pernah membuat keributan saat Pilkada serentak Juli lalu, dalam upaya mencegah pelaksanaan pemilu.
"Biasanya OPM ini terdiri dari faksi-faksi. Di Nduga, satu faksi yang berkuasa dan sempalan dari Kelly Kwalik yang dulu bergerak di Timika. Tapi orang-orang ini muda dan lebih militan," ujar Sidney Jones kepada BBC News Indonesia.
Sidney mengharapkan Polri dan TNI menangkap Egianus Kogoya dan anak buahnya dalam keadaan hidup agar aparat bisa memperoleh informasi detail tentang jumlah anggota OPM yang tersisa, juga asal senjata yang didapat.
Baca: Dua Laga Terakhir PSM Makassar Kalah Lawan PSMS Medan, Persija Pun Dibuat Ayam Kinantan Tak Berkutik
Baca: Sekeluarga Dibantai KKB di Nduga Papua, Nasib Irawan Mujur Luput Dari Maut Saat Sedang Pasang Kabel
Ia juga berharap aparat tak serampangan dalam memburu kelompok tersebut apalagi sampai menyerang masyarakat sipil.
"Mudah-mudahan tidak ada penembakan terhadap orang sipil dan tidak ada penyiksaan terhadap orang setempat untuk mendapat informasi. Itu masalah yang terjadi di masa lalu," jelasnya.
Di tempat terpisah, Kapendam XVII Cendrawasih, Muhammad Aidi, menyebut jumlah anggota kelompok Egianus berjumlah 50 orang. Mereka, klaimnya, memiliki senjata lengkap berstandar militer.
Baca: Taman Wisata Air Kito, Destinasi Wisata Akhir Tahun untuk Liburan Keluarga di Jambi
Baca: Selain Harus Perawan, ini Beberapa Poin Utama Untuk Bisa Jadi Istri Seorang Anggota TNI
Keberadaan kelompok OPM di Kabupaten Nduga, menurut Aidi, mulai terdesak ketika pemerintah membangun jalan Trans Papua. Sebab selama ini Pegunungan Tengah dikenal sebagai markas OPM.
"Dengan adanya jalan Trans Papua, mulai lah daerah ini terbuka dari isolasi. Terbukanya jalan, mereka (kelompok OPM) merasa terusik. Sebab otomatis TNI dan Polisi bergerak mendekati arah mereka," ujar Muhammad Aidi.
Dari catatan Polisi, sejumlah kasus yang disebut didalangi Egianus Kogoya di antaranya:
1. Penembakan di Bandara Kenyam
Pada 25 Juni 2018, kelompok Egianus Kogoya menembaki pesawat Twin Otter Trigana Air yang saat itu disewa Brimob Polri. Pasukan Brimob ini sedang bertugas untuk mengamankan pilkada. Dua orang juga terluka akibat insiden tersebut.