Disebut Seperti Orang Piknik, Ketika Kopassus Dobrak Pintu Pesawat, Bikin Media Asing Tercengang

Ada kisah, Komando Pasukan Khusus ini melakukan misi di luar negeri dengan cara tak mencolok pengamatan mata.

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Kolase/TribunJabar
Ilustrasi pasukan Kopassus & operasi pembebasan sandera di pesawat 

Disebut Seperti Orang Piknik, Ketika Kopassus Berhasil Dobrak Pintu Pesawat, Bikin Media Asing Tercengang

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak misi-misi Kopassus yang dilakukan diam-diam, bahkan tidak terduga.

Ada kisah, Komando Pasukan Khusus ini melakukan misi di luar negeri dengan cara tak mencolok pengamatan mata. Saking terlihat 'santai' media luar negeri 'meledek' dengan sebutan 'lagi piknik'.

Soal kemampuan pasukan khusus TNI memang tak bisa dipandang sebelah mata oleh negara lain.

Meski masih saja ada yang nyinyir dan melihat sebelah mata, tapi akhirnya decak kagum dan angkat topi pasti terjadi setelah pasukan musuh memandang remeh Indonesia.

Baca: Ide Cerdas Hantu Putih, 30 Prajurit Kopassus Bisa Taklukkan Pemberontak Kongo dalam Sekejap

Baca: Bukan Misi Biasa! Lawan 3.000 Pemberontak Kongo, Kopassus Pakai Trik Hantu Putih d Medan Perang

Baca: Ketika Korps Baret Merah Kopassus, Pecundangi Tiga Pasukan Elite Kuat Dunia di Hutan Kalimantan

Baca: Prajurit Kopassus Luka Parah, 5 Hari Bertahan Hidup di Antara Jenazah yang Rekan yang Membusuk

Seperti kisah berikut ini, dilansir Sripoku.com dari Sintong Panjaitan Perjalanan Seorang Prajurit Para Komando, Hendro Subroto, Penerbit Buku Kompas, 2009.

Sebelumnya, prestasi mengagumkan telah terbukti membawa Kopassus (Komando Pasukan Khusus) TNI AD patut disegani.

Operasi Woyla oleh Kopassus
Operasi Woyla oleh Kopassus ()

Mulai dari penumpasan G30S/PKI operasi Dwikora, Operasi Trikora pembebasan Irian Barat, Operasi Seroja di Timor-timur hingga pembebasan sandera oleh sekelompok teroris.

Begitu juga dengan Operasi Woyla Maret 1987.

Kopassus diperintahkan melumpuhkan para teroris yang menyandera pesawat Garuda Indonesia.

Cerita berawal pada 28 Maret 1981, pesawat DC-9 Woyla milik maskapai penerbangan Garuda Indonesia dengan 48 penumpang dibajak 5 orang teroris.

Pesawat tersebut dibajak ketika dalam penerbangan dari Bandara Kemayoran menuju Bandara Polonia Medan.

Oleh kelima teroris pesawat sebenarnya akan diterbangkan menuju Lybia, negara yang pada tahun 1980-an berada di bawah pimpinan Presiden Moamar Kadhafi dan dikenal ‘suka membantu teroris’.

Selain itu, jika sudah mendarat di Lybia, para teroris merasa lebih aman karena upaya militer Indonesia (ABRI) untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera jadi makin sulit.

Baca: Kelompok Bersenjata yang Ditakuti Ini Terbirit-birit Diserbu 13 Pasukan Kopassus, Ini Kisahnya

Baca: Operasi Senyap Kopassus dan Kostrad Bebaskan Sandera di Papua, Ini Detik-detik Menegangkan

Baca: Pernah Dibacok 16 Kali, Kisah Hercules Berjuang Bersama Kopassus saat Operasi Timor Timur

Mujur akhirnya pesawat mendarat di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand sehingga militer Indonesia bisa lebih leluasa melaksanakan operasi pembebasan sandera dengan cara mengirimkan pasukan khusus.

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved