Pertempuran Seru Kopassus dan SAS, Dunia Geger TNI Bisa Kalahkan Pasukan Paling Mematikan di Dunia

Siapa sangka pasukan SAS dipencundangi Kopassus saat keduanya bertempur di pedalaman hutan belantara Kalimantan

Editor: bandot
montase berbagai sumber
Kopassus (kanan), di tahun 1964 pernah terlibat perang langsung menghadapi pasukan elit Inggris, SAS di belantara Kalimantan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pasukan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) atau kini dikenal dengan nama Kopassus mempunyai sejarah gemilang bertempur dengan pasukan Khusus Inggris SAS yang paling hebat di dunia.

Special Air Service (SAS) merupakan pasukan paling berbahaya.

SAS menempati peringkat pertama sebagai pasukan elite di dunia.

Namun siapa sangka pasukan SAS dipencundangi Kopassus saat keduanya bertempur di pedalaman hutan belantara Kalimantan.

Antara tahun 1961-1966 meletus konfrontasi Indonesia dan Malaysia yang kemudian memicu konflik bersenjata di perbatasan baik berupa penyusupan pasukan gerilya maupun pasukan reguler.

Tindakan militer untuk menggempur Malaysia pun dikumandangkan oleh Presiden Sukarno di depan rapat raksasa di Jakarta pada 3 Mei 1964.

Baca: Lowongan Kerja BUMN di 3 Perusahaan, Batas Pendaftaran November 2018, Ini Link dan Syarat

Presiden Sukarno lalu mengumumkan perintah Dwi Komando Rakyat (Dwikora). Poin pertama Dwikora adalah pertinggi ketahanan revolusi Indonesia.

Kedua bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Singapura, Serawak, dan Sabah untuk menghancurkan Malaysia.

 

Komando tempur Dwikora dipercayakan kepada Panglima Angkatan Udara Laksamana Madya Omar Dhani yang menjabat sebagai Panglima Komando Siaga (KOGA).

Sementara tugas yang dibebankan kepada KOGA adalah mempersiapkan operasi militer terhadap Malaysia.

Sebagai Panglima KOGA, Omar Dhani bertanggung jawab langsung kepada Panglima Tertinggi ABRI/KOTI, Presiden Soekarno.

Tapi sebelum KOGA dibentuk aksi penyusupan yang dilancarkan oleh sukarelawan Indonesia sudah berlangsung cukup lama.

Anggota Kopassus
Anggota Kopassus (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Operasi penyusupan yang digelar Indonesia ke wilayah perbatasan Malaysia sesungguhnya merupakan operasi yang berbahaya karena musuh yang dihadapi merupakan pasukan reguler terlatih dan berpengalaman di berbagai medan perang.

Militer Malaysia yang didukung Inggris dan negara-negara persemakmuran seperti Selandia baru serta Australia tidak bisa dihadapi oleh pasukan gerilya yang menyamar dan mengunakan persenjataan terbatas.

Gerilyawan Indonesia yang terdiri dari para sukarelawan bahkan harus menghadapi pasukan Gurkha dan SAS Inggris yang sudah sangat berpengalaman dalam pertempuran hutan.

Selain itu, garis perbatasan Malaysia-Indonesia yang panjangnya sekitar 1000 km juga tidak mungkin hanya diamankan oleh pasukan gerilya.

Baca: Tidak Disiarkan TV Nasional, Ini Link Live Streaming Hong Kong Open 2018, Sedang Berlangsung!

 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved