Sudah Seminggu Terhenti, Warga Bungo Pertanyakan Pembangunan Air Mancur di Simpang Drum
“Nanti kita koordinasi dengan dinas perkim (perumahan dan pemukiman),” katanya.
Penulis: Jaka Hendra Baittri | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Jaka HB
TRIBUNJAMBI.COM, BUNGO - Beberapa warga mempertanyakan soal pembangunan air mancur di Simpang Drum yang tidak dikerjakan sekira seminggu belakangan.
“Iya orang mau lewat terganggu dengan pagar seng itu,” kata Arya, seorang warga Bungo.
Hal yang sama juga dikeluhkan Dwi. “Mengganggulah,” katanya.
Baca: Piala AFF 2018 Grup B Kick Off 19.00 Wib, Pelatih Filipina Sven Goran Eriksson Sebut Singapura Bagus

Dia mengatakan selain jalan lebih sempit, tempat tersebut bisa jadi rawan kecelakaan.
“Juga lampu merahnya juga tidak berguna lagi,” katanya.
Ridwan Is, Sekretaris Daerah Kabupaten Bungo mengatakan, air mancur itu adalah sumbangan dari CSR (Corporate Social Responsibility) dari PT KIM.
Baca: Polisi Selidiki Laporan Penculikan Anak di Sungai Abang
“Jadi mereka bisa membantu membangun tata Kota Bungo ini,” tuturnya.
Dia mengatakan terkait tidak dikerjakannya air mancur ini, pihaknya akan melihat.
“Nanti kita koordinasi dengan dinas perkim (perumahan dan pemukiman),” katanya.
Baca: Ramalan Zodiak Selasa 13 November 2018 - Gemini Tak Perlu Suudzon, Hari Indah Buat Cancer
Air mancur ini sudah kuranng lebih dua minggu dipagari seng. Simpang empat yang biasa dilewati dialihkan. Pengendara jadi harus memutar, jadi fungsi tugu bunga raflesia bukan sebagai simpang, tapi sebagai
tikungan biasa. Dampaknya juga jalan lebih kecil.(*)