Ketika Jokowi & Prabowo yang Kekinian Demi Kaum Muda, Soekarno Dulu Dicemooh Saat Tampil Trendi

Ya, upaya para (calon) pemimpin merebut hati pemuda memang tidak mudah, dan itu sudah terjadi sebelum kemerdekaan Indonesia.

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Presiden Soekarno 

TRIBUNJAMBI.COM - Jelang pemilihan presiden di tahun 2019, kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden ingin meraih suara dari berbagai kalangan, termasuk kaum muda.

Khusus untuk kaum muda, kedua pasangan capres-cawapres tak hanya mengunjungi atau bertemu dengan kaum muda, tapi juga mengenakan pakaian bak anak muda.

Jaket atau rompi jin adalah salah satu atribut 'kaum muda' yang digunakan para calon.

Ya, upaya para (calon) pemimpin merebut hati pemuda memang tidak mudah, dan itu sudah terjadi sebelum kemerdekaan Indonesia.

Bung Karno adalah salah satu sosok pemimpin Indonesia yang memiliki hubungan yang komlpleks dengan kaum muda.

Bahkan bisa dikatakan hubungannya dengan kaum muda sering berjalan tidak harmonis.

Peristiwa penculikan Bung Karno (juga Bung Hatta) oleh para pemuda ke Rengasdenglok bisa menjadi contoh paling mudah diingat.

Artikel "Sukarno Versus Kaum Muda" yang ditulis oleh sejarawan LIPI Dr. Asvi Warman Adam di majalah Intisari edisi Agustus 2009 berikut ini menggambarkan naik-turunnya hubungan Bung Karno dengan kaum muda.

Baca: Tata Cara Berdoa: Mengangkat Tangan Ketika Berdoa Bagaimana Hukumnya?

Baca: Ternyata Sosok Ini yang Dimaksud Politisi Sontoloyo oleh Presiden Jokowi

Baca: Ekspresi Nafa Urbach Saat Ketemu Jihan Fahira, Istri Primus Yustisio, Mantan Pacar Pertama

Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok 

Sukarno menjadi Presiden Rl pertama di usia muda. Tapi dia juga kerap berseberangan dengan para pemuda. Betulkah tak ada sinergi antara perjuangan Sukarno dan para pemuda?

--

Sukarno pernah berhadapan dengan para pemuda tahun 1945 dan 1966. Berita kekalahan Jepang dari Sekutu pada Agustus 1945 tidak serta-merta menyebabkan pemimpin Indonesia itu bersikap.

Ketidakjelasan informasi berakhirnya PD II tersebut serta adanya janji Jepang untuk memerdekakan Indonesia menyebabkan terjadinya perbedaan pandangan antara para pemuda dengan pemimpin yang lebih senior.

Sukarno-Hatta sempat dibawa oleh para pemuda ke Rengasdenglok sebelum akhirnya dipulangkan ke Jakarta. Jelas, para pemuda terlibat aktif dalam proses proklamasi yang disampaikan tanggal 17 Agustus 1945.

Drama berikutnya, pada 1966, para pemuda yang tergabung dalam organisasi kesatuan aksi KAMI dan KAPPI berhadapan secara diametral dengan Presiden Sukarno. Demonstrasi yang mereka lakukan didukung oleh tentara seperti adanya anggota pasukan "tidak dikenal" yang dipimpin Kemal Idris di depan Istana tanggal 11 Maret 1966.

Baca: Live Streaming Indosiar Persebaya Vs Madura United, Prediksi Susunan Pemain, Liga 1 Hari Ini

Baca: Sempat Saling Dorong dengan Polisi, Pendemo Akhirnya Dipersilahkan Masuk ke DPRD

Terdapat perbedaan situasi dan posisi para pelaku sejarah dalam kedua peristiwa tersebut. Dalam tahun 1945, baik Sukarno-Hatta dan para pemuda sama-sama berjuang melawan penjajah (Belanda) walaupun pada mulanya terdapat sedikit perbedaan pandangan mengenai waktu menyatakan kemerdekaan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved