Kisah Cinta Anggota Kopassus yang Selalu Bawa Bekal Buatan Istri dari Rumah, Romantis dan Hormat

Meskipun gila kerja dan seperti tidak memperhatikan istrinya, namun setiap berangkat dari rumah, Benny selalu membawa bekal makanan Hartini.

Editor: Duanto AS
Benny Moerdani. (ist) 

TRIBUNJAMBI.COM - Pria ini bernama Leonardus Benyamin Benny Moerdani. Jabatan tertingginya Menteri Pertahanan/Panglima TNI/ABRI pada saat masa Orde Baru.

Dia fenomenal dan kenyang pengalaman, karena menjadi prajurit sejak Orde Lama. Dia warga negara yang cinta Tanah Air, sehingga harus mengorbankan waktu untuk bertemu keluarga dan anak-anaknya.

Benny Moerdani juga dikenal sebagai pasukan tempur yang kenyang penugasan di berbagai medan laga. Selain itu, pernah dihantam berbagai isu.

Jenderal Leonardus Benyamin Benny Moerdani (1932-2004), semasa hidupnya dikenal sebagai tokoh intelijen RI yang mumpuni.

Kisah Asmara

Kendati merupakan tentara yang gila bekerja dan penugasan, pada ‘usia normal’, yakni saat masih berpangkat letnan dua (letda), Benny memiliki pacar bernama Hartini.

Baca: Sintong Panjaitan Salah Mendarat, Anggota RPKAD Dikepung Suku Asing Lembah X

Baca: Lewat Misi Operasi Udara Lawan Belanda ini, Terbentuklah Paskhas TNI AU Lewat 13 Penerjun ini

Baca: Ancam Ledakan Kapal Perang Malaysia, 1 Kopaska TNI AL ini Bikin Kabur Tentara Tetangga Tersebut

Dilansir dari intisari online, Hartini merupakan pramugari Garuda Indonesia.

Saat itu, pangkat letda umumnya diperoleh anggota TNI setelah lulus pendidikan Akademi Militer (Taruna).

Karena kemudian bergabung dengan Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) dan sekaligus merupakan personel intelijen yang handal, Benny kerap melaksanakan misi rahasia.

Misi itu tidak boleh diketahui siapapun, termasuk pacarnya sendiri, Hartini.

Ketika sedang mendapat tugas khusus, Benny tidak pernah pamit kepada Hartini. Dia langsung ‘menghilang’ begitu saja.

Benny Moerdani
Benny Moerdani (kolase)

Meski menjalani pola berpacaran yang tidak normal, hubungan Benny dan Hartini tetap baik-baik saja, hingga usia pacaran mereka nyaris lewat delapan tahun.

Presiden Soekarno yang juga memiliki hubungan baik dan perhatian khusus kepada Benny, justru merasa tidak enak dengan pola pacaran Benny-Hartini. Dia menilai waktu pacaran itu sudah terlalu lama.

Bung Karno akhirnya memaksa Benny untuk segera menikah. Itu dengan pertimbangan waktu pacaran Benny-Hartini sudah terlalu lama dan karier Benny di militer yang makin cemerlang.

Saat itu, Bung Karno mengatakan akan makin ideal apabila Benny memiliki seorang istri.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved