Negara-negara di Dunia Anggap Dinas Intelijen Militer Rusia 'Ancaman yang Agresif'
Negara Barat telah menuduh GRU, dinas intelijen militer Rusia dengan tuduhan menjalankan peretasan secara global.
TRIBUNJAMBI.COM - Negara Barat telah menuduh GRU, dinas intelijen militer Rusia dengan tuduhan menjalankan peretasan secara global.
Yakni dengan menargetkan lembaga-lembaga mulai dari badan anti doping olahraga hingga ke perusahaan tenaga nuklir dan pengawasan senjata kimia.
Baca: Saat Soekarno Berang Lalu Turunkan Marinir TNI AL Untuk Serbu Pasukan Khusus Malaysia & Inggris
Namun, apa itu sebenarnya GRU dan apa juga fungsinya?
Dilansir dari VOA News, GRU merupakan dinas intelijen militer Rusia.
Namanya secara resmi telah diubah pada tahun 2010 menjadi Direktorat Utama (atau hanya GU).
Namun istilah lama, GRU, masih lebih sering digunakan.
Fungsi dari GRU sendiri adalah untuk menyediakan pasokan intelijen militer kepada presiden dan pemerintah Rusia.
Selain itu, mereka juga memiliki tujuan untuk memastikan keamanan militer, ekonomi dan teknologi Rusia.
Baca: Curi 30 Butir Telur, Pria Ini Terancam di Penjara 10 Tahun
GRU menjawab langsung kepada kepala staf umum, Valery Gerasimov, dan menteri pertahanan Rusia, Sergei Shoigu, yang masing-masing dianggap memiliki akses ke kantong nuklir portabel Rusia.
APA KEMAMPUAN GRU?
GRU memiliki program jangka panjang untuk menjalankan mata-mata "ilegal."
GRU sebagai dinas intelijen militer Rusia dipandang sebagai pemain dunia maya utama Rusia.
"Ia memainkan peran yang semakin penting dalam perkembangan Informasi Warfare Rusia (baik defensif dan ofensif)," menurut penilaian Barat.
Ini adalah organisasi yang agresif dan didanai dengan baik yang memiliki dukungan langsung serta akses ke Presiden Rusia Vladimir Putin.
GRU juga memiliki unit pasukan khusus yang cukup besar, mereka adalah elit militer Rusia.
