Sempat Baku Tembak, Pasukan TNI Harus Lewati Jurang dan Tebing di Papua Demi Kejar KKSB
Kontak tembak kembali terjadi di Puja, Papua. Hal ini disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih
TRIBUNJAMBI.COM - Kontak tembak kembali terjadi di Puja, Papua.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi, Selasa (2/10) di Jayapura.
Baca: Foto Bersama Mantan Suami, Cantiknya Ratna Sarumpaet Saat Masih Muda dan Belum Operasi Plastik
Dikutip dari tniad.mil.id, Kamis (4/10) Aidi menjelaskan dalam kontak tembak antara pasukan TNI dan Kelompok Kriminal Separatisme Bersenjata (KKSB) menyebabkan 2 orang anggota KKSB tewas.
Sebelumnya markas KKSB di Kampung Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, berhasil direbut oleh pasukan TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Penegakkan Hukum TNI-Polri pimpinan Lettu Inf Angga.
Pasukan TNI memutuskan untuk bertahan di sana sementara waktu.
Tahu jika markasnya direbut, kelompok separatis pimpinan Goliat Tabuni pada malam harinya menembaki kedudukan pasukan TNI.
Tembakan datang secara sistematis sebanyak 2-3 kali dalam beberapa jam.
Para prajurit TNI kemudian berinisatif bergerak ke arah datangnya tembakan.
"Prajurit kami mendapat gangguan tembakan bukan kabur atau lari menghindar, tetapi justru semakin semangat mencari dan mendekati sumber suara tembakan tersebut," ujar Aidi.
Pasukan TNI berusaha mengejar kelompok KKSB, walaupun siang hari sebelumnya sudah baku tembak dengan musuh.
Baca: Deretan Ucapan Selamat HUT TNI ke-73, Bisa Dikirimkan pada Teman, Pacar atau Suami yang Tentara
"Meskipun sebenarnya tenaga mereka telah terkuras, karena siang hari mereka kontak tembak dengan musuh," ujar Aidi.
Pengejaran melalui medan yang sulit, pasukan TNI harus melewati tebing curam dan jurang.
Mereka juga sampai tak tidur semalaman.
"Malam ini pun mereka tidak tidur, terus bergerak menerobos gelapnya malam, mengarungi tebing dan jurang pegunungan Tingginambut yang sangat ekstrim," tambahnya.
Baru pada pukul 6 pagi tanggal 1 Oktober 2018, pasukan TNI berhasil mengendus keberadaan kedudukan musuh.
