Gadis Iran Dipaksa Orangtuanya Tes Keperawanan, 'Hanya' Gara-gara Ketahuan Punya Pacar
Mereka juga mengetahui jika putri mereka kerap bertemu dengan kekasihnya secara diam-diam saat mereka tengah tidak berada di rumah.
TRIBUNJAMBI.COM - Pasangan suami istri asal Iran dituduh memaksa putri mereka yang berusia 18 tahun untuk menjalani tes keperawanan setelah mengetahui bahwa dia telah memiliki kekasih.
Mitra Eidiani (42) dan suaminya Ali Safaraei (56) yang tinggal di Wandsworth, terkejut saat mengetahui bahwa putri mereka, Sophia Sarafaei, telah berpacaran dengan seorang pria, Bailey Marshall-Telfer sejak Januari lalu.
Baca: Pantang Menyerah, Jari Nyaris Putus! Anggota Kopassus ini Tetap Ladeni Duel Lawan Pimpinan Grilyawan
Mereka juga mengetahui jika putri mereka kerap bertemu dengan kekasihnya secara diam-diam saat mereka tengah tidak berada di rumah.
Namun beberapa waktu lalu, Eidiani memergoki barang-barang milik Bailey di rumahnya yang diakui putrinya, Sophia sebagai milik kekasihnya.
Eidiani dan Sarafaei kemudian mendatangi Bailey di tempat kerjanya, sebuah toko alat olahraga dan mengancamnya agar tidak bertemu lagi dengan putrinya.
Kedua orangtua Sophia juga disebut memaksa agar putrinya menjalani tes keperawanan di klinik.
Sejak hubungannya dengan Bailey ketahuan, Sophia mengaku kedua orangtuanya terus marah dan menekan, serta mengancamnya.
Tindakan Eidiani dan Sarafaei yang dianggap sudah mulai mengancam keselamatan dirinya dan kekasihnya membuat Sophia mau tak mau melaporkan kedua orangtuanya itu ke polisi pada 18 Mei lalu.
Dalam persidangan yang dilangsukan beberapa waktu lalu, Jaksa Penuntut David Povall bertanya kepada Bailey apa saja yang telah dilakukan kedua orangtua Sophia terhadapnya setelah hubungan mereka berdua terungkap.
Baca: Peluru Bersarang di Kepalanya, Namun Anggota Kopassus ini Tetap Jalani Tugas Hingga. . .
Baca: Kubu Jokowi-Maruf Ingatkan Fadli Zon Soal Lagu Potong Bebek Angsa, Apa Hubungannya dengan NTT?
Bailey pun mengatakan di hadapan juri persidangan bahwa Eidiani dan Sarafaei telah mendatanginya dan memberi peringatan serta ancaman.
"Saya hanya mengiyakan dan mengaku kesalahan serta meminta maaf. Tetapi dia tidak menerima permintaan maaf itu," kata Bailey di persidangan.
"Dia terus bertanya apa saja yang telah terjadi antara saya dengan putrinya dan saya mengatakan semua yang terjadi."
"Dia mengatakan akan terus datang dan pada saat yang tepat dia akan membunuh saya," tambah Bailey.
Bailey juga mendapat pesan dari Sophia yang mengatakan dirinya diminta kedua orangtuanya menjalani tes keperawanan.
Baca: Hasil Razia Dua Malam, Dishub Tangkap 19 Truk Masuk ke Kota Jambi
Sophia bahkan telah sempat mendatangi dokter bersama kedua orangtuanya untuk tes keperawanan, namun dokter menolak melakukannya.