Diulas Najwa Shihab, Gara-gara Tagar (#), Gerakan Sosial atau Politik?
"Perdebatan boleh ada, tapi ujungnya harus damai. Ini sesuatu wajar." kata Najwa Shihab. Dalam pertemuan ini, para narasumber tampak
TRIBUNJAMBI.COM - Acara talk show Mata Najwa mengangkat tema "Gara-gara tagar #2019GantiPresiden Gerakan Sosial atau Gerakan Politik?" pada Rabu (5/9/2018) malam.
Turut hadir sebagai narasumber di Mata Najwa tersebut di antaranya Tenaga Ahli Utama Deputi IV Kepala Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto, Anggota DPR RI dari PDI Perjuangan Adian Napitupulu, dan Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera.
Baca: Tak Butuh Waktu 10 Tahun Dollar Diprediksi Tenggelam Oleh Mata Uang China, Ini Alasannya
Selain itu ada juga pengamat politik dari UGM Zainal Arifin Mochtar dan Wasekjen Partai Gerindra Andre Rosiade.
"Perdebatan boleh ada, tapi ujungnya harus damai. Ini sesuatu wajar." kata Najwa Shihab.
Dalam pertemuan ini, para narasumber tampak kompak. Tidak ada saling adu emosi.
"Dalam situasi politik (perbedaan) seperti ini wajar. Tapi kita harus menghindari sesuatu yang merusaknya," ujar Zainal Arifin Mochtar.
Simak Videonya:
Bahkan Ali Mochtar Ngabalin sempat menyinggung soal laporan ke polisi.
"Cabut semua laporan yang sudah masuk ke polisi ya," ujar Ali Mochtar Ngabalin sambil tertawa yang mengarah pada Irjen Pol Setyo Wasisto.
Tema tentang persekusi tagar #2019GantiPresiden ini diangkat Mata Najwa karena tantangan para netizen.
“Mba najwa @MataNajwa ini ada kasus persekusi di bandara hang nadim batam yg lebih mengerikan dari kasus persekusi di CFD jakarta, apa anda tidak tertarik mengundang neno warisman ke acara anda? Korbannya sama2 perempuan lho hanya mereka berbeda pilihan politik,” cuit akun atas nama @dr_gundi.
Baca: 41 Anggota DPRD Kota Malang Jadi Tersangka Korupsi, 20 Orang Nyaleg Lagi, Ini Faktanya
Akhirnya tantangan itu pun disanggupi Najwa Shihab.
"Di republik ini peristiwa silih berganti. Saling terkait figur, isu dan waktu dari hari ke hari. Bagi saya, setiap peristiwa bagaikan warna. Kerja jurnalis bukan semata mewarta tapi juga memberi makna pada warna. Bukan hanya melihat, tapi mengurai dan menuntaskan penggalian fakta. Sensitifitas dan empati yang tinggi dalam diri perempuan menjadi kekuatan untuk lebih jeli melihat yang tersembunyi.
Tetapi menguak fakta saja tidak cukup. Saya juga percaya publik makin cerdas, kritis dan menggunakan akal sehat. Demi menghormati publik, penting untuk tidak membiarkan jawaban tak masuk akal lewat tanpa ditantang. Bukan sekedar bertanya tetapi menguji pernyataan, menyandingkan dan mengukur citra dengan rekam jejak, hingga menyodorkan fakta yang saling bertubrukan.
Kedalaman mata dan kecakapan kata yang bicara fakta. Mari saling berbagi kekuatan. Karena Perempuan Kuat itu menguatkan yang lain. #SiapaBilangGakBisa," tulis Najwa Shihab melalui Instagramnya @najwashihab.
"LIVE jam 8 malam ini @matanajwa #matanajwaditrans7
Jelang Pilpres 2019, kontestasi antar kubu semakin memanas dan dunia maya jadi wadah beradu tagar.
.
Kontroversi muncul ketika terjadi penolakan deklarasi gerakan bertagar dan reaksi Polri hingga BIN, yang menilai gerakan bertagar ini berpotensi menimbulkan konflik horizontal antar masyarakat. Di satu sisi, kubu yang mengalami penolakan menganggap hal ini adalah persekusi dan pembatasan hak untuk berekspresi.
.
#MataNajwa malam ini akan mengulasnya dalam "Gara-Gara Tagar", LIVE pukul 20.00 WIB, hanya di @officialTRANS7' tulisnya melalui akun instagram Najwashihab, Rabu (5/9/2018).