Pasukan Kopassus yang Kenyang Penugasan di Berbagai Medan Laga, Benny di Paksa Nikah Oleh Soekarno

Jenderal Leonardus Benyamin Benny Moerdani (1932-2004) semasa hidupnya dikenal sebagai tokoh intelijen RI yang sangat mumpuni

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
Benny Moerdani saat Operasi Seroja di Timor Timur 

TRIBUNJAMBI.COM - Jenderal Leonardus Benyamin Benny Moerdani (1932-2004) semasa hidupnya dikenal sebagai tokoh intelijen RI yang sangat mumpuni, pernah menjabat sebagai Menteri Pertahanan/Panglima TNI/ABRI, dan dikenal sebagai pasukan tempur yang kenyang penugasan di berbagai medan laga.

Kendati merupakan tentara yang gila bekerja dan penugasan, pada ‘usia normal’ yakni saat masih berpangkat Letnan Dua (Letda), pangkat yang umumnya diperoleh anggota TNI setelah lulus pendidikan Akademi Militer (Taruna), Benny memiliki pacar bernama Hartini yang saat itu merupakan pramugari Garuda Indonesia.

Karena Benny kemudian bergabung dengan pasukan komando (RPKAD) dan sekaligus merupakan personel intelijen yang handal, Benny kerap melaksanakan misi rahasia yang tidak boleh diketahui oleh siapapun termasuk pacarnya sendiri.

Baca: Usulan Supardi Nurzain jadi Wakil Ketua DPRD segera Diajukan ke Mendagri

Baca: Video Viral! Detik-detik Anies Baswedan Cium Obor Asian Games 2018, Ini Maksudnya Apa?

Oleh karena itu ketika sedang mendapat tugas khusus, Benny tidak pernah pamit kepada Hartini dan langsung ‘menghilang’ begitu saja.

Meski menjalani pola berpacaran yang tidak normal, hubungan Benny dan Hartini tetap baik-baik saja hingga usia pacaran mereka nyaris lewat 8 tahun.

Presiden Soekarno (Bung Karno) yang juga memiliki hubungan baik dan perhatian khusus kepada Benny justru merasa tidak enak dengan pola pacaran Benny-Hartini yang sudah terlalu lama itu.

Bung Karno pun akhirnya memaksa Benny untuk segera menikah dengan pertimbangan pacaran Benny-Hartini sudah terlalu lama dan karier Benny di militer yang makin cemerlang akan makin ideal jika memiliki seorang istri.

Baca: Polres Sarolangun Cover Lagu Meraih Bintang, Ada yang Goyang Dayung Presiden Jokowi

Baca: Sakit Hati, Gadis Cantik Nekat Lelang Keperawanannya Karena Dua Kali Pergoki Pacarnya Selingkuh

Benny dan Hartini lalu menikah di Jakarta pada 12 Desember 1964 dan resepsi pernikahannya dirayakan oleh Bung Karno di Istana Bogor.

Ketika sudah menikah Benny yang makin disibukkan oleh misi rahasia sebagai pasukan komando dan personel intelijen seperti dalam Operasi Trikora dan Operasi Dwikora, makin jarang di rumah dan lebih banyak bekerja di luar kantor.

Ketika sedang di rumah dan kemudian mendapat tugas khusus, Benny juga tidak pernah pamit kepada Hartini akan pergi kemana dan hanya mengatakan ‘akan keluar kota’.

Tapi jika sudah ‘menghilang’ Benny bisa pergi selama berbulan-bulan dan ketika sudah pulang ke rumah, ia juga sama sekali tidak pernah mengatakan penugasannya kepada Hartini.

Ketika pada 25 September 1965, Hartini melahirkan putrinya, Benny juga sedang melaksanakan tugas rahasia dan sama sekali tidak bisa dihubungi.

Karena merasa kebingungan memberi nama anaknya, lalu Hartini minta tolong Bung Karno memberikan nama tapi belakangan ketika Benny tiba-tiba muncul nama pemberian Bung Karno itu lalu diubahnya.

Namun meskipun Benny yang gila kerja seperti tidak memperhatikan istrinya, setiap berangkat dari rumah ia selalu membawa bekal makanan dari Hartini untuk menunjukkan sikap hormat kepada istrinya.

Baca: Kali Pertama Jadi Inspektur Upacara, Apani Minta OPD Koordinasi

Misalnya saja ketika Benny sedang menghadiri pesta jamuan makan, bekal makanan dari Hartini di dalam rantang akan selalu dimakannya terlebih dahulu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Batam
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved