Ratna Sarumpaet: Masa Gara-gara Saya Punya Mulut Seperti Ini, Saya Harus Pulang dari Palembang

Ratna Sarumpaet mengalami penolakan saat berada di Kota Palembang. Diketahui, Ratna Sarumpaet dijadwalkan

Editor: rida
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Aktivis Ratna Sarumpaet terlihat saat penertiban kawasan permukiman di Jalan Rawajati Barat III, RT 09 RW 04, Kelurahan Rawajati, Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (1/9/2016). Kerusuhan antara Satpol PP dan warga sempat terjadi saat penertiban tersebut berlangsung. 

TRIBUNJAMBI.COM- Ratna Sarumpaet mengalami penolakan saat berada di Kota Palembang. Diketahui, Ratna Sarumpaet dijadwalkan untuk menjadi narasumber forum diskusi Gerakan Selamatkan Indonesia yang digelar di Hotel The Zuri, Sabtu (1/9/2018), bersama dengan Rocky Gerung.

Namun, kedatangannya menuai penolakan beberapa organisasi masyarakat (ormas) yang ada di Palembang.

Forum diskusi tersebut dinilai provokatif dan ditakutkan akan mengganggu kondisi Sumatera Selatan.

Meski pihak penyelenggara mengungkap kedatangan Rocky Gerung dan Ratna Sarumpaet tak ada hubungannya dengan deklarasi #2019GantiPresiden, acara tersebut tetap ditolak.

Baca: Pastikan Tak Hadiri Closing Ceremony Asian Games 2018, Jokowi: Saya ke Lombok

Baca: Atas Saran Ahok, Ima Mahdiah Nyaleg Lewat PDIP

Dilansir TribunWow dari video yang diunggah akun @eja be dalam YouTube, pada Sabtu (1/9/2018), Ratna Sarumpaet mengumpulkan awak media untuk memberikan tanggapan.

Ratna Sarumpaet mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa dengan penolakan tersebut.

Aktivis sosial dan pengamat politik itu juga mengatakan bahwa hanya diberikan waktu 3 jam di Kota Palembang.

"Apa sih letak kesalahan saya? Saham saya itu satu, yaitu mulut saya. Masa gara-gara saya punya mulut seperti ini, saya harus pulang dari Palembang. Dikasih waktu tiga jam," kata Ratna Sarumpaet.

Wanita berusia 69 tahun itu juga mengatakan bahwa dirinya sudah membeli tiket pulang pergi Jakarta-Palembang sebelumnya.

Namun, dia dihimbau untuk segera meninggalkan Kota Palembang dalam kurun waktu 3 jam.

"Saya sudah beli tiket ke Palembang, dari Palembang ke Lubuklinggau, Lubuklinggau ke Jakarta. Sekarang saya harus pulang ke Jakarta. Itu semena-mena, menurut saya. Saya salah apa, saya kriminal?" ujar Ratna.

Di akhir wawancaranya, Ratna Sarumpaet mengatakan bahwa penolakannya ini sudah keterlaluan.

"Sebenarnya tidak ada yang sempurna, tapi ini sudah keterlaluan. Menjadi keterlaluan karena dibiarkan, terlalu banyak yang diam," kata Ratna.

Dilansir TribunWow dari video yang diunggah TribunSumsel di YouTube, Sabtu (1/9/2018), panitia penyelenggara mengatakan bahwa acara yang digelar di hotel The Zuri dibatalkan secara sepihak.

"Tiba-tiba dihadang oleh aparat, disuruh keluar, dan kami batalkan sepihak," kata Charma Afrianto selaku ketua presidium Gerakan Selamatkan Indonesia Sumatera Selatan.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved