November Nanti Sebuah Perjanjian Dagang Terbesar akan Disepakati
Kesepakatan perdagangan terbesar dunia harus dicapai pada pertemuan puncak para pemimpin negara-negara
TRIBUNJAMBI.COM, SINGAPURA - Kesepakatan perdagangan terbesar dunia harus dicapai pada pertemuan puncak para pemimpin negara-negara yang berpartisipasi pada bulan November, enam tahun sejak perundingan dimulai. Hal itu diungkapkan Menteri Perdagangan Singapura, Sabtu (1/9).
Disebut sebagai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional alias Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP), perjanjian perdagangan yang mencakup 10 anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, dan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia, China.
Baca: Dapat Uang Bonus atas Capaian Perunggu di Asian Games, Bos Djarum Bambang Hartono Gunakan Untuk Ini
Perundingan besar itu tidak mencakup Amerika Serikat, yang sedang terkunci dalam percekcokan perdagangan dengan China dan menarik diri dari perjanjian perdagangan internasional yang luas pada 2017 yang disebut Trans-Pacific Partnership (TPP).
Gedung Putih mengatakan pada hari Jumat bahwa Presiden AS Donald Trump akan melewatkan pertemuan para pemimpin di Singapura bulan November nanti.
Ditanya oleh Reuters setelah pertemuan menteri ekonomi regional apakah negara-negara yang berpartisipasi dalam sedang perundingan ini bekerja menuju kesepakatan sesuai jadwal KTT pertengahan November, Menteri Perdagangan Chan Chun Sing mengatakan, "Ya. Kami sedang mencari kesepakatan luas itu, tonggak itu, yang harus dicapai ketika para pemimpin bertemu pada akhir tahun."
Baca: GALERI FOTO: Inilah 5 Negara dengan Pajak Penghasilan Terendah di Dunia
Baca: VIDEO: Ular Piton dengan Perut Besar Sepanjang 5 Meter Ditemukan di Sumsel, Dikira Mangsa Manusia
Namun, dia mengatakan tidak jelas kapan kesepakatan final akan ditandatangani.
"Untuk tahap selanjutnya, setelah kami melewati tonggak itu kami akan memiliki ide yang lebih jelas. Sedikit terlalu dini untuk mengatakannya pada saat ini," kata Sing.