Kasus Pemerkosaan

2 Tahun Gauli Siswi Usia 16 Tahun Hingga Hamil, Kritis setelah Dipaksa Minum Penggugur

Diduga memerkosa siswa perempuannya hingga hamil, seorang guru diarak di jalan raya setelah mempeloroti seluruh pakaiannya.

Penulis: Fifi Suryani | Editor: Fifi Suryani

TRIBUNJAMBI.COM - Diduga memerkosa siswa perempuannya hingga hamil, seorang guru diarak di jalan raya setelah mempeloroti seluruh pakaiannya. Insiden itu terjadi di Kota Eluru, distrik Godavari Barat di negara bagian Andhra Pradesh, India selatan.

Sang guru, yang dikenal sebagai Rambabu, 38, dilaporkan dipukuli oleh massa dan diarak sebelum dibawa ke kantor polisi melalui jalan yang ramai.

Baca: Diam-diam Wanita Tidak Suka 4 Gaya Hubungan Intim Ini, Suami Perlu Tahu

Menurut massa, mereka menuduh guru Bahasa Inggris itu telah memerkosa siswa di Kelas 10 yang berusia antara 15 dan 16 tahun, dan kemudian memberinya pil untuk menggugurkan kandungannya setelah ia diketahui hamil.

Tindakan itu terungkap ketika keluarga gadis itu mengetahui korban mengalami pendarahan parah. Dia dilaporkan memberi tahu keluarganya bahwa dia telah menjadi korban pelecehan seksual dari guru selama 2 tahun.

Korban dan rekan-rekannya yang marah dengan kejadian itu menangkap guru itu sebelum melarikan diri, menanggalkan pakaiannya dan menyeretnya di jalan menuju kantor polisi.

"Dia seorang guru dan merayu seorang siswa kelas 10 dengan menjanjikan memberi nilai terbaik, lalu memerkosa dia. Dia membuatnya hamil," kata salah seorang pria dalam video itu.

"Gadis itu hampir meninggal karena pendarahan hebat. Kami membawanya ke rumah sakit. Ketika kita mencari tahu, kita langsung mengejar guru itu," katanya.

Baca: Dibawah Pengaruh Obat Perangsang, Pria Ini Masukkan 15 Butir Telur ke Anusnya. Akhirnya. . .

Baca: GALERI FOTO: Inilah 5 Negara dengan Upah Tertinggi di Dunia

Setibanya di kantor polisi, polisi memberikan pakaian dan handuk pada guru untuk menutupi tubuhnya sebelum dibawa ke ruang interogasi.

Rambabu dilaporkan berkata, "Mereka memanggil saya untuk berbicara, lalu 15 orang terus memukuli saya tanpa ampun."

Namun ia mengakui mengaku bersalah atas tuduhan yang dialamatkan padanya.

Sejauh ini polisi tidak mengambil tindakan terhadap 15 orang yang bertindak main hakim sendiri pada guru tersebut.

Sumber: Siakapkeli.My/Daily Mail

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved