Melihat Tradisi Sudah Tuai, Ucapan Syukur Warga Kerinci Setelah Panen Raya
Setiap warga diminta membawa nasi dan lemang. Nantinya nasi dan lemang dikumpulkan ke masing masing luhah.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Kabupaten Kerinci memiliki banyak tradisi yang hingga saat ini masih dilestarikan. Salah satunya adalah tradisi keduri sudah tuai.
Pada awal bulan ini, keduri sudah tuai dilaksanakan oleh tiga desa yakni Desa Seleman, Desa Koto Tengah dan Desa Pasar Sore Seleman kecamatan Danau Kerinci.
Ribuan warga tiga desa mengikuti tradisi sudah tuai di pantai Indah Seginjo Kuning. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa berkumpul mengikuti prosesi acara yang digelar.
Meski dibawah terik matahari tidak menyurut warga untuk mengikuti tradisi ini. Warga mengikuti serangkaian acara dari awal hingga akhir acara dengan semangat dan gembira.
Tokoh Adat Tiga Desa, Hasari mengatakan tradisi ini dilakukan setiap tahun usai warga panen padi. Tradisi ini merupakan ucapan syukur warga karena hasil panen tahun ini melimpah dan warga berharap hasil panen ke depan juga melimpah.
“Semua warga turun ke lokasi acara. Acara digelar di lokasi persawahan warga,” sebutnya.
Katanya, dalam tradisi ini setiap warga diminta membawa nasi dan lemang. Nantinya nasi dan lemang dikumpulkan ke masing masing luhah.
“Usai dikumpulkan semua, diakhir dibagikan kembali kepada warga untuk makan bersama,” jelasnya.
Kata Hasari, di tiga desa tersebut ada 10 luhah di antaranya luhah Serah Bumi, luhah Segalo Putih, luhah Selago, luhah Rio Mudo dan luhah Depati Jayo. Satu luhah dipimpin oleh satu depati dan dibantu satu ninik mamak.
“Tradisi ini juga merupakan ajang silaturahmi sesama warga tiga desa baik yang laki maupun perempuan,” katanya.
Ia mengatakan, warga akan kembali mengarap sawah mereka setelah keduri sudah tuai dilaksanakan. Warga turun ke sawah secara serentak, untuk menghindari hama sawah terjadi.
“Jadi setelah keduri sudah tuai baru kembali mengarap sawah lai. Dan itu harus dilakukan secara serentak oleh setiap warga,” jelasnya.
Ia berharap tradisi ini terus dilestarikan, untuk itu pihaknya terus memberikan pengetahuan kepada generasi muda akan pentingnya tradisi ini dan tidak punah.