Berbagai Cara Dilakukan Caleg Untuk Raup Suara, Dari Cara Negatif hingga Positif
Meski pemilihan umum legislatif 2019 masih tahun depan, namun beberapa bakal calon anggota legislatif mulai mengatur strategi
Penulis: andika | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribunjambi.com Andika Arnoldy
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Meski pemilihan umum legislatif 2019 masih tahun depan, namun beberapa bakal calon anggota legislatif mulai mengatur strategi untuk pemenangan pemilu. Hal yang dilakukan mulai dari positif hingga negatif.
Menurut pengamat politik Dori Efendi ada beberapa cara yang dilakukan beberapa calon anggota legislatif untuk meraup suara saat pencoblosan pileg mendatang. Meski pencoblosan masih lama namun cara-cara tersebut sudah mulai disusun sejak dini.
Dori mengatakan, mulai dari cara negatif misalnya dengan melakukan politik uang atau money politics, kampanye hitam atau black campaig, hingga melakukan bermain dengan penyelengara pemilu serta membeli suara di TPS.
Baca: BMPD Serahkan CSR dalam Kegiatan Gowes 73 Km
"Dua hal terakhir hal kerap dilakukan calon anggota legislatif, meski sulit dibuktikan namun kenyataannya ini terjadi," ujar Dori.
Dia mengatakan permainan di TPS, biasanya modus yang dilakukan adalah dengan menggerakkan oknum petugas KPPS untuk mencoblos surat suara terlebih dulu sebelum dicoblos oleh masyarakat.
Meski demikian ada juga calon anggota legislatif yang bekerja keras untuk meraup suara yakni dengan melakukan strategi dor tu dor ke rumah masyarakat. Menyebarkan baliho. Menyebarkan kartu nama. Menggunakan tim sukses untuk memetakan konstituen. Menggunakan konsultan untuk menaikkan populerity, acceptability.
"Serta melakukan kampanye atau sosialisasi melalui agenda hari besar seperti 17 Agustus," katanya.
Kata Dori semua cara dapat dilakukan guna meraup suara. Kebanyakan bakal calon anggota legislatif tidak peduli dengan pelanggaran yang ada.
Namun dia berharap semua hal yang negatif dapat diminimalisir atau bahkan dihindari sedemikian rupa sehingga demokrasi berjalan dengan baik.
"Kalau ada cara yang lebih baik kenapa tidak, itu bagian dari demokrasi bagi masyarakat kita,"
Baca: VIDEO: Satgas Karhutla Muarojambi Lihat Kesiapan Tim Pemadam PT Pesona