Kejamnya Pasukan Gurkha, Namun Pernah Ciut Oleh TNI di Hutan Kalimantan Saat Operasi Dwikora

Masih terniang pertemuan kedua negara adidaya seperti Amerika Serikan dan Korea Utara lewat kedua pimpinan tertinggi negara itu di Singapura

Editor: Andreas Eko Prasetyo
Jejak Tapak
TNI AD 

TRIBUNJAMBI.COM - Masih terniang pertemuan kedua negara adidaya seperti Amerika Serikan dan Korea Utara lewat kedua pimpinan tertinggi negara itu di Singapura.

Pertemuan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) antara pemimpin Korut Kim Jong Un dan Presiden AS Donald Trump di Singapura pada 12 Juni 2018 makin menunjukkan kepastian setelah kedua negara terus melakukan negosiasi dan persiapan matang.

Militer AS pun mulai menggeser kekuatan militernya di Okinawa Jepang dengan cara menyiagakan sejumlah jet tempur siluman F-22 Raptor dan kapal-kapal induk di Laut Pasifik guna melakukan pengawalan terhadap Presiden Trump.

Sementara tim aju dari Korut juga sudah datang ke Singapura untuk menyiapkan akomodasi bagi Kim Jong Un yang rencananya akan menginap di Hotel Shangr-La.

Pihak Singapura sendiri yang harus bertanggung-jawab terhadap keamanan pemimpin dari dua negara yang sedang menjadi perhatian dunia internasional itu juga telah bersiap.

Prajurit Gurkha dengan senjata khasnya Kukri
Prajurit Gurkha dengan senjata khasnya Kukri (dailymai.co.uk)

Baca: Kisah Soekarno Murka, Kopassus Turun dan Mengarahkan Militernya Untuk Siap Ganyang Malaysia

Baca: Miliki IQ Tinggi dan Disebut Hantu Air Inilah Denjaka yang Disebut 1 Personel Setara 120 TNI Biasa

Demi menjamin keamanan, Singapura telah menyiapkan sistem pengamanan maksimal dengan cara mengerahkan pasukan Gurkha yang sangat terkenal keganasannya.

Sebagai negara anggota Persemakmuran Inggris, Singapura diperkuat oleh sekitar 2000 pasukan Gurkha yang dalam kesehariannya bertugas secara polisional (paramiliter).

Meski sesungguhnya pasukan Gurkha merupakan pasukan tempur terlatih yang disiapkan untuk melaksanakan tugas-tugas militer.

Kehadiran pasukan Gurkha yang merupakan para petarung dari daerah pegunungan Nepal dengan penampilan low profile itu tetap saja memberikan kesan ganas dan brutal.

Pasalnya selain bersenjata senapan serbu siap tembak setiap pasukan Gurkha juga dilengkapi dengan senjata andalan tradisionalnya berupa pisau Kurki berukuran besar dan sangat tajam.

Konon pisau Kurki yang sesungguhnya merupakan sabitnya orang Nepal itu jika sudah dikeluarkan dari sarungnya harus ‘meminum darah’ dulu sebelum dimasukkan ke sarungnya lagi.

Baca: Buku Kebijakan Ahok Guntur Romli: Anies Baswedan Dulu Ngejek Tapi Setelah Proyek Selesai Dia. . .

Baca: 12 Ucapan HUT RI ke-73 Dalam Bahasa Inggris Beserta Artinya Cocok untuk Whatsapp dan Instagram

Tapi sesungguhnya pisau Kurki para personel Gurkha merupakan senjata dan sekaligus alat tradisional orang Nepal yang berfungsi serba guna karena biasa digunakan untuk menyabit rumput dan tidak perlu ‘meminum darah’ setelah dikeluarkan dari sarungnya.

Para pasukan Gurkha yang merupakan pemuda-pemuda gunung yang sudah terbiasa naik turun gunung sambil membawa beban berat secara alamiah memang memiliki fisik dan stamina tangguh.

Maka ketika mereka dilatih secara militer oleh Inggris, secara otomatis juga akan menjadi pasukan tempur yang mumpuni.

Tapi dalam peperangan yang sesungguhnya kemenangan tempur tidak hanya ditentukan oleh fisik yang tangguh dan persenjataan mutakhir melainkan juga oleh taktik serta strategi tempurnya.

TNI
TNI 

Baca: 15 Quote Soekarno Untuk Ucapan Hut ke-73 Kemerdekaan RI, Cocok untuk Instagram dan Whatsapp

Baca: Jadwal Timnas U-23 Indonesia Vs Laos Besok Malam Pukul 19.00 Link Live Streaming

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved