Kisah Anggota Paskhas yang Hilang 7 Hari di Hutan Angker & Sadar Tiba-tiba Masuk ke Dunia Gaib
Bergabung menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidaklah mudah. Latihan berat hingga ujian yang sangat sulit harus dilalui
TRIBUNJAMBI.COM - Bergabung menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidaklah mudah. Latihan berat hingga ujian yang sangat sulit harus dilalui.
Belum lagi bila memasuki fase bergabung dengan Pasukan khusus tiap angkatan di Korps TNI.
Berbicara masuk dan jadi bagian dari pasukan khusus TNI. Satu diantara pasukan khusus Indonesia dari TNI AU sungguh memerlukan keahlian yang sangat baik.
Materi paling menegangkan dalam pendidikan siswa komando Pasukan Khas (Paskhas) pasukan khusus dari TNI AU adalah ketika memasuki tahap pelolosan diri.
Dalam tahap pelolosan diri, dalam istilah dunia militer dikenal sebagai Survival Evasion Resistance and Escape (SERE), siswa komando digembleng agar bisa meloloskan diri dari kepungan musuh sambil melakukan perlawanan.
Tapi dalam sistem pendidikan komando Paskhas materi SERE yang dilaksanakan adalah menggembleng siswa selain bisa lolos dari kejaran musuh juga agar bisa mencari tempat persembunyian yang paling sulit ditemukan.
Baca: Ini Keistimewaan Paskhas yang Tak Bisa Dilakukan Pasukan Lain, Cetak 1 Pilot Tempur Butuh Rp 1 M
Baca: Kisah Ketegangan September 1999, Pasukan Elite Paskhas Bisa Bikin Tentara Australia Segan
Baca: Kisah Gentarnya Pasukan Elite Australia, Mengetahui Kualifikasi Paskhas TNI AU Setara SAS
Siswa komando Paskhas yang tempat persembunyiannya tidak bisa ditemukan oleh para pemburunya dalam hal ini para pelatih, akan mendapatkan nilai tersendiri dalam proses kelulusannya.
Oleh karena itu dalam tahap materi SERE, para siswa komando Paskhas yang saat itu masih menggunakan lokasi latihan di hutan Ranca Upas, Ciwidey, Bandung, berusaha keras mencari tempat persembunyian yang memang paling sulit ditemukan para pelatih.
Pasalnya makin cepat siswa komando tertangkap pelatih yang berperan sebagai pasukan pengejar dan situasinya dibuat seperti dalam pertempuran sungguhan, siswa bersangkutan juga akan makin cepat masuk ke “kamp tawanan” untuk diinterogasi sambil dihajar.

Suatu kali ada satu personel siswa komando yang bersembunyi di bawah jembatan dalam hutan yang jarang sekali dilalui karena terkenal angker.
Ketika siswa komando itu sudah merasa aman bersembunyi di bawah jembatan dan mulai berkhayal jika dirinya tertangkap para pelatih, tiba-tiba ia seperti memasuki sebuah keraton.
Dalam keraton yang berpenghuni banyak orang itu, ia bahkan dijamu dengan makanan enak dan diberi uang serta emas dalam jumlah banyak.
Sementara itu para pelatih pendidikan komando Paskhas sudah lebih tiga hari melakukan pencarian terhadap prajurit bersangkutan dengan dibantu “orang pintar”.
Para pelatih merasa sedikit tenang dan punya harapan karena “orang pintar” bersangkutan bilang, siswa komando yang hilang akan ditemukan dalam keadaan hidup.
Baca: Cara Kopassus Masuk dan Operasi di Negara Lain, Lebih Dihormati Dibanding Pasukan AS dan Israel
Baca: 10 Menit Lumpuhkan Teroris, Inilah Empat Kemampuan Mematikan Yontaifib yang Setara Kopassus
Baca: Telan Telur Ular Sanca, Prajurit Kopassus Terkejut Lihat Keganasan Komandannya
Pada hari ketujuh menghilangnya siswa komando Paskhas itu, para pelatih akhirnya berhasil menemukannya di bawah jembatan dalam keadaan hidup.