Tamrin Tomagola Tanggapi Cuitan Rustam Ibrahim yang Sebut Pidato Jokowi Sebagai Bakal Capres 2019
Guru Besar sekaligus Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Tamrin Tomagola, menanggapi cuitan Mantan Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim.
TRIBUNJAMBI.COM - Guru Besar sekaligus Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Tamrin Tomagola, menanggapi cuitan Mantan Direktur LP3ES, Rustam Ibrahim, soal pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada para relawan.
Dilansir Tribunjambi.com dari TribunWow.com, hal itu disampaikannya melalui akun Twitter, @tamrintomagola, yang diunggah, Senin (6/8/2108).
Awalnya, Rustam Ibrahim membalas cuitan pernyataan Tamrin yang menilai jika Presiden Jokowi lebih banyak menggunakan kata-kata yang kalem.
Baca: Pemilik Zodiak Ini Berpotensi Sukses dalam Bisnis, Aquarius Nomor 1
Tamrin mengatakan, jika Jokowi membagi pendukung menjadi dua bagian yang disebut Tamrin sebagai 'pihak sana' dan 'pihak sini'.
Rustam Ibrahim lantas memberikan balasan jika Jokowi saat membacakan pidatonya tidak sebagai Presiden, namun sebagai calon presiden (Capres).
Menurut Rustam, ketika Capres berkompetisi wajar bila menggunakan 'pihak sana' dan 'pihak sini' untuk menggelorakan semangat relawan pendukungnya.
@RustamIbrahim: Saya pikir @jokowi sedang tidak bicara sebagai Presiden. Dia sedang bicara sebagai bakal Capres menggelorakan semangat relawan2 pendukungnya. Presiden harus selalu menyuarakan persatuan, tapi bakal Capres sedang berkompetisi wajar saja menggunakan "pihak sana" dan "pihak sini"
Baca: Fahri Hamzah Angkat Bicara Tanggapi Cuitannya Disebut Mirip Dengan Pidato Jokowi di Sentul
Menanggapi hal tersebut, Tamrin mengatakan hal itu wajar jika Jokowi sudah mendaftar sebagai Capres 2019.
@tamrintomagola: Itu benar bila sudah masuk masa kampanye Bung. Wong mendaftar sbg capres 2019 aja belum
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo memberikan arahan kepada relawan di Sentul International Convention Center (SICC) Bogor, Sabtu (4/8/2018).
Dalam arahannya, Jokowi meminta para relawan untuk melakukan kampanye dengan cara yang baik pada Pilpres 2019 mendatang.
Jokowi juga meminta relawan untuk tidak takut apabila mendapat serangan dari lawan politik.
"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com.
Baca: Kisah Pertempuran RPKAD Vs Pasukan Elite Inggris di Belantara Kalimantan, Mayat Dikubur di Hutan
Pernyataan Jokowi itu langsung membuat para relawan yang memadati ruangan acara bersorak dan berteriak heboh.
Jokowi membiarkan kehebohan berlangsung sekitar 15 detik sebelum ia kembali melanjutkan arahannya.