SBY: Banyak yang Salah Persepsi Tentang PKS. PKS Ini Partai Islam Tetapi. . .
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai banyak pihak yang salah kaprah dalam memandang
TRIBUNJAMBI.COM- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menilai banyak pihak yang salah kaprah dalam memandang Partai Keadilan Sejahtera ( PKS).
"Banyak yang salah persepsi tentang PKS. PKS ini partai Islam, tetapi amanah," ujarnya dalam konferensi pers usai bertemu elite PKS di Hotel Gran Melia, Jakarta, Senin (30/7/2018).
Menurut SBY, PKS adalah partai yang begitu menghormati demokrasi.
Oleh karena itu, ia memandang PKS sebagai partai yang sesuai dengan sistem politik yang berlaku di Indonesia.
PKS dan Demokrat, kata dia, juga partai yang tidak menginginkan adanya tindakan-tindakan radikal dari orang per orang atau kelompok kepada orang lain atau kelompok lain.
Baca: Putuskan Nyaleg, Krisdayanti Ungkap Peran Suaminya
Baca: Ini Kisah Lima Wanita yang Melahirkan Ditengah Guncangan Gempa Lombok oleh Bidan Dwi Maida
Baca: Terungkap Ini Dua Alasan BPJS Tak Mau Lagi Tanggung Obat Kanker Trastuzumab
"Insya Allah kalau ditakdirkan kami bersama-sama nanti dalam pemerintahan dan parlemen, maka semangat keindonesiaan, kebinekaan, juga saling menghargai satu sama lain itu bisa terus kami jaga," kata SBY.
Dalam pertemuan dengan petinggi PKS, SBY mengaku seperti sedang bernostalgia.
Sebab, selama 10 tahun menjadi presiden, PKS adalah salah atau parpol yang mendung pemerintah.
Bahkan, sejumlah kader PKS juga diangkat sebagai menteri oleh SBY saat itu.
"Selama 10 tahun kami bersama-sama dalam pemerintahan. Dulu pas saya maju presiden, PKS adalah partai yang pertama-tama bersatu dalam koalisi," kata dia.
Pertemuan petinggi PKS-Demokrat sendiri digelar di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan.
Pertemuan dihadiri beberapa tokoh kedua partai dimantaranya Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan dan Presiden Jokowi Sohibul Iman.
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan yang bertujuan untuk mempererat komunikasi jadi partai yang berencana akan berkoalisi di Pilres 2019.