Kondisi Pascabentrokan Pemuda Antar Desa, Warga Pentagen Masih Ngungsi di Masjid
Dia mengatakan warga karena masih trauma dan takut akan adanya serangan susulan warga Desa Seleman.
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Pascabentrokan warga Desa Seleman dengan Desa Pendung Talang Genting (Pentagen), situasi mulai kondusif. Namun, warga Pentagen masih belum berani pulang ke rumah. Mereka mengungsi di masjid desa setempat.
"Warga masih mengungsi di masjid saat ini," kata Abdul Basid, tokoh masyarakat setempat, saat dihubungi tribunjambi.com, Selasa (31/7).
Dia mengatakan warga karena masih trauma dan takut akan adanya serangan susulan warga Desa Seleman.
"Di pengungsian, kami hanya makan apa adanya. Harapan kami agar kepada pemerintah agar bisa diberi bantuan pangan," ungkapnya.
Kena senjata tajam
Sebelumnya, bentrokan antar warga terjadi di Kabupaten Kerinci pada Senin (30/7). Dikabarkan, satu orang dikabarkan mengalami luka bacok di bagian kepala.
Baca: Catat! 4 Zodiak Ini Mudah Jatuh Cinta, Sering Tak Sabar Menunggu
Baca: Mino Raiola Buat Ulah, Diam-diam Ingin Paul Pogba Khianati Manchaster United
Baca: Demokrat dan PKS Sepakat Serahkan Keputusan Cawapres ke Prabowo
Informasi yang dihimpun tribunjambi, bentrok terjadi antara pemuda Desa Selaman dengan pemuda Desa Pendung Talang Ganting, Kecamatan Danau Kerinci.
"Ya ada ribut antara warga Selaman dengan Pendung Talang Genting," ujar Ijal warga yang melintas di lokasi.
Dia mengatakan akibat kejadian itu jalan Bangko-Kerinci terganggu karena ramainya warga dijalankan.

"Macet jalan, ramai warga di sini sekarang. Satu orang kena bacok di kepala," ujarnya.
Belum diketahui apa penyebab bentrok antar pemuda itu terjadi. Sementara aparat kepolisian Polres Kerinci telah berada di lokasi.
"Nantinya, saya sekarang lagi dilokasi," kata Kabag Ops Polres Kerinci AKP Alfian via telepon seluler.

Sepeda motor dibakar
Informasi yang dihimpun, bentrok terjadi karena ada warga Seleman yang kena bacokan oleh warga Pendung Talang Genting (Petagen). Suasana memanas, kemudian warga Desa Seleman mendatangi Desa Petangen.
Baca: Dianggap Pakai Mistis dan Ikut Sekte, Ternyata Begini Faktanya Kepribadian Asli The Sacred Riana