'Si Blorok' Meriam Gempur Buatan Indonesia yang Berhasil Runtuhkan Kekuatan Inggris dan AS

Ada sebuah kisah runtuhnya kekuatan Inggris dan Amerika Serikat dari sebuah senjata meriam biasa. Diketahui, meriam tersebut merupakan senjata besar

Penulis: Andreas Eko Prasetyo | Editor: Andreas Eko Prasetyo
Garda Nasional
Benteng Blorok suatu meriam berjenis 40MM/Gempur yang menjadi senjata andalan saat perjuangan 

TRIBUNJAMBI.COM -- Ada sebuah kisah runtuhnya kekuatan Inggris dan Amerika Serikat dari sebuah senjata meriam biasa.

Diketahui, meriam tersebut merupakan senjata besar buatan Indonesia.

Bila ada sebuah kiasan "Manusia dibelakang senjata itulah yang menentukan peranannya, dan mental manusia lah yang menjadi landasan utamanya".

Banteng Brolok adalah sebutan dari meriam 40 milimeter/Gempur, merupakan sebuah senjata artileri dibuat pada sekitar 1947 sampai 1948, di pabrik senjata Kedung Banteng, Solo, Jawa Tengah.

Meriam itu dinamakan Banteng Blorok karena dua hal.

Dikutip TribunJambi.com dari Garda Nasional, pertama karena senjata ini dibuat di Kedung Banteng, kemudian corak kelirnya belang-belang, atau disebut juga blorok.

Inspirasi desain Banteng Blorok berasal dari meriam kaliber 40 milimeter Luchtdoel Artilerie/Automatic Gun M-1 AA/40 MM.

Baca: Gaya Tempur Sangar Inilah Pasukan Elit TNI yang Berperang Dengan Hanya Memakai Jean dan Kaos Oblong

Baca: Tanpa Senjata Anggota Kopaska Ini Terobos Kapal Perang Malaysia, Lawan Dibuat Kocar-kacir

Dia merupakan senjata antiserangan udara. Benteng Blorok pertama kali digunakan oleh Tentara Kerajaan Hindia Belanda (KNIL), untuk menghadapi serangan udara Jepang dalam perang dunia ke II.

Karena kalah, akhirnya Benteng Blorok diambil alih oleh Jepang buat menghadapi tentara Inggris dan Amerika Serikat pada 1942 sampai 1945.

Tidak ingin lama-lama dikuasai oleh bangsa asing, pada 1945 Tentara Keamanan Rakyat (TKR) berhasil merebut Benteng Blorok dari tangan Jepang di Surabaya.

TKR menggunakan meriam itu untuk menghadapi tentara Inggris dan Belanda di Agresi Militer ke-I.

Benteng Blorok lantas menjadi andalan TKR dalam pertempuran.

Pada 18 September 1948, si Blorok digunakan buat menumpas pemberontakan PKI dan Front Demokrasi Rakyat (FDR).

Baca: Bak Hantu Putih, Kisah 30 Prajurit Kopassus Melawan 3000 Pemberontak yang Mencengangkan Dunia

Baca: Kisah Kopassus yang Siap Bantu Polisi Berantas Teroris di Indonesia Hingga ke Akar

Benteng Blorok dikendalikan oleh prajurit Tarumanegara Siliwangi, Mayor Sentot Iskandardinata, di bawah pimpinan Kapten Inf Amir Machmud.

Meriam itu juga dipakai dalam pertempuran melawan Agresi Militer Belanda ke-II di berbagai daerah.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved