Banyak Sawah di Desa Rantau Makmur, Beralih Fungsi. Bupati Minta Warga Tak Tanam Sawit
Salah satunya degan membangun tanggul agar saat musim banjir lahan sawah tidak terendam banjir.
Penulis: Zulkipli | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Zulkifli
TRIBUNJAMBI.COM, MUARA SABAK - Alih fungsi lahan yang terus terjadi menjadi perhatian tersendiri bagi Pemkab Tanjung Jabung Timur. Seperti halnya di Desa Rantau Makmur, Kecamatan Berbak, Tanjung Jabung Timur. Semula warga memanfaatkan lahan untuk bertanam padi, namun saat ini sudah mulai di tanami sawit.
“Jangan alih fungsi lahan. Kalau minta bantu bibit kita bantu. Asal jangan nanam sawit,“ kata Bupati Tanjabtim, Romi Hariyanto, saat dialog bersama warga setempat, belum lama ini.
Bukan hanya menawarkan bantuan kepada petani, Bupati juga akan mengoptimalkan lahan sawah yang berada di Desa Rantau Makmur. Salah satunya degan membangun tanggul agar saat musim banjir lahan sawah tidak terendam banjir.
Baca: Video - Detik-detik Sebastian Vettel Tabrak Pembatas Sirkuit Hingga Gagal Finish di F1 Jerman
“Akan kita bangun tanggul untuk lahan sawah ini. Asal janji dulu semua sawit yang ada harus ditumbangkan dan tidak menanam sawit lagi,” minta bupati.
Keinginan Romi agar petani menumbangkan sawit mereka bukan tidak ada alasan. Selain kondisi geografis tanah yang tidak cocok untuk sawit, bupati juga menginginkan agar masyarakat kembali seperti dulu bercocok tanam.
“Lihat sendirilah, lahan yang sudah ditanam sawit ada apa tidak buahnya. Kan lebih bagus seperti dulu lagi bercocok tanam. Lagian tanah kita tidak cocok untuk tanaman sawit,” tutur Bupati Romi.
Baca: Kucurkan Rp 400 Juta Lebih, PU Batanghari Bangun RTH Dilengkapi Alat Fitnes Mini
Sementara itu, Waltono, seorang petani setempat mengaku, jika sawit yang ditanamnya tidak pernah menghasilkan buah yang menjanjikan.
“Memang tidak bagus buahnya mas. Malah sawitnya makin tahun makin kuning dan kuncung,” ungkapnya.
Waltono mengaku, awal dirinya menanam sawit karena ikut-ikutan keluarganya yang tinggal di merlung dan di bahar. Melihat sawit milik keluarganya yang bagus dan mendapatkan bibit, lantas dirinya mencoba menanam.
“Saya nanamnya karena liat keluarga. Tapi sawitnya tidak berbuah dan makin menguning,” ujarnya.
Baca: Aksi Pasukan TNI AL Detasemen Jalamangkara (Denjaka) yang Sangar Buat Navy Seal AS Gugup
Selain itu, kondisi air pasang yang besar membuat lahan sawahnya selalu terendam setiap tahun yang berakibat fuso menjadi alasan dirinya untuk coba-coba menanam sawit.
“Kamaren itu niatnya juga coba-coba nanam sawit. Perasaan kalau sawah terendam dan fuso, masih ada sawit yang bisa di panen. Ternyata sawitnya juga tidak menghasilkan,” keluhnya.
Baca: Dianggap Mengganggu, Pedagang Liar di Kawasan Pasar Sarolangun Ditertibkan
Di hadapan Bupati, Waltono berjanji akan menumbangkan sawit yang ditanamnya di lahan seluas 3 hektar, dengan sarat pemerintah benar-benar membangunkan tanggul dan membantu bibit untuk pertanian.
“Saya akan tumbangkan sawit-sawitnya. Apalagi pak Bupati juga sudah bilang akan membangun tanggul agar sawah kami tidak terendam banjir lagi,” tuturnya.(*)