Dampak Harga Daging Ayam Mahal, Warung Makan Pilih Kecilkan Ukuran Daging Ayam
"Iyo, sudah tiga hari harga ayam di pasar mahal. Kito tetap juallah lauk ayam. Tapi dak sebanyak biasanya," kata Rohaya.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Deni Satria Budi
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Samsul Bahri
TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI - Warung makan di daerah Sengeti, Kabupaten Muarojambi, sejak sepekan terakhir merasakan dampak mahalnya harga daging ayam di pasaran.
Bahkan, pedagang warung makan di Sengeti, Rohaya, mengaku sudah tiga hari mengurangi jualan daging ayam.
"Iyo, sudah tiga hari harga ayam di pasar mahal. Kito tetap juallah lauk ayam. Tapi dak sebanyak biasanya," kata Rohaya.
Baca: Dijamu di Istana Negara, Inilah Pesan Jokowi Untuk Lalu Muhammad Zohri
Lebih lanjut Ia mengatakan bahwa Ia lebih memilih berjualan lauk lainnya seperti ikan. Karena menurutnya harga Ikan lebih stabil dari pada harga daging ayam.
"Kito alihkan jualan lauk Ikan lah. Kareno kan ikan lebih murah dari ayam," ujarnya.
Baca: Harga Ayam Potong Naik, Pedangang Pilih Jual Ayam Kampung
Dampak dari mahalnya daging ayam juga dirasakan Inayah, yang membuka warung makan di Sengeti. Meski harga daging ayam mahal, ia mengaku tetap menjualnya. Namun, ia siasati dengan ukuran dalam memotong daging ayam.
"Iyo mau dak mau lah kito kecilin ukurannyo. Selain itu, kito dak jual bagian dada ayam, karno bagian dada ayam lebih mahal. Kito nak naikin hargo dak mungkin," jelasnya.(*)