Jadi Viral, Video Eksperimen Penculikan Anak Ini Justru Jadi bencana yang Mematikan di India
Bencana sosial terjadi di India belum lama ini. Bencana muncul, bermula dari Video eksperimen penculikan anak.
TRIBUNJAMBI.COM - Bencana sosial terjadi di India belum lama ini. Bencana muncul, bermula dari Video eksperimen penculikan anak. Kemudian muncul informasi keliru yang menyebar lewat pesan WhatApp, dan membuat warga gaduh.
Baca: Tradisi Piknik Musim Dingin di India, Warga Menari Sambil Mabuk sampai Mandi Lumpur
Video yang memiliki pesan sosial ini dibuat di Pakistan agar orangtua tidak lalai dalam mengawasi anak-anak mereka.
Dua orang aktor menggunakan sepeda motor dan mendekat kepada sekelompok anak di pinggir jalan. Salah satu aktor kemudian "menculik" salah seorang anak dan memacu motor mereka.
Pada bagian akhir video, para "aktor" membentangkan spanduk bertuliskan "Hanya butuh beberapa saat untuk menculik seorang anak dari jalan-jalan di Karachi."
Namun orang-orang yang tak bertanggungjawab melakukan "manipulasi" pada video tersebut. Bagian akhir video tersebut dihilangkan. Mereka bahkan menambahkan informasi palsu bahwa ada 200 penculik mendatangi kota mereka.

Video yang sudah dimanipulasi ini akhirnya viral melalui Whatsapp di India. Bukan tanpa alasan, Bangalore, salah satu kota besar di India ditulis sebagai kota di mana para penculik tersebut datang.
Baca: Demi Nonton Langsung Prancis Vs Denmark di Piala Dunia, Pria India Ini Rela Bersepeda ke Rusia.
Ketakutan yang terjadi di tengah masyarakat India semakin menjadi ketika media setempat turut serta mengabarkan informasi salah tersebut.

Histeria massa tak terhindarkan. Masyarakat menjadi curiga terhadap para pendatang. Beberapa bahkan bertindak terlalu jauh, mereka main hakim sendiri terhadap orang yang mereka anggap sebagai penculik.

Kaalu Ram, salah seorang pendatang yang ingin mencari pekerjaan menjadi korban. Kaalu dianiaya oleh masyarakat yang mengira bahwa ia adalah seorang penculik. Dalam foto-foto yang beredar, terlihat bahwa ia diikat, diseret, dan dipukuli tanpa ampun.
Untuk mencegah terjadinya kembali peristiwa serupa, polisi Bangalore berupaya untuk mereduksi rumor tersebut. (Bhisma Adinaya/National Geographic Indonesia)