Tradisi Pemakaman Raja Viking Zaman Dulu, Wanita Sukarela Temani Sampai Hubungan Badan
Pada malam terakhir, hubungan intim akan dilakukan di atas kapal peristirahatan terakhir raja.
TRIBUNJAMBI.COM - Tradisi pemakaman di tiap daerah memang berbeda-beda.
Di Indonesia dan di beberapa negara lainnya, jenazah biasanya dimakamkan dengan cara dikuburkan di dalam tanah.
Semenara di Jepang, Korea dan beberapa negara lain, jenazah kebanyakan dikremasi dan kemudian abunya ditabur di tempat-tempat favorit orang yang telah meninggal itu.
Namun rasanya tak ada yang lebih mengerikan dari ritual pemakaman kepala suku atau Raja Viking.
Sebagai gambaran, Raja Viking tidak akan dibakar sendirian tapi ditemani oleh seorang budak wanita.
Saat seorang raja dinyatakan tewas, maka dia akan diletakkan di dalam rumahnya sendiri selama kurang lebih 10 hari.
Selama itu pula, anak buahnya membangun kapal megah yang sangat besar.
Besar kapal ini bergantung pada seberapa kaya si raja. Makin kaya, makin besar pula kapalnya.
Ini karena dalam budaya Norse Viking, raja diperbolehkan membawa barang berharganya mereka untuk dibakar bersama jasadnya.

Pada malam kematiannya itu pula, seorang budak wanita akan secara sukarela mengajukan diri untuk menemani raja menuju alam baka.
Namun, budak wanita itu tak dibunuh begitu saja.
Budaya Norse percaya bahwa sperma pria adalah esensi dari kehidupan.
Selama tujuh hari, si budak wanita ini akan melayani hubungan seksual dengan semua pria yang merupakan anak buah raja.
Baca: Putri Tommy Soeharto dan Tata Cahyani Sudah Segede Ini, Dengan Sang Ibu Kompak Banget
Baca: 4 Titik Rawan Macet di Jateng Saat Arus Mudik Lebaran 2018, Catat Nomor Penting Ini
Baca: Komunitas dan Artis Kota Hadir di Nunggu Bedug Komunitas Youth Move Up Jambi
Tak boleh menolak, tak boleh juga melarikan diri.
Budak wanita ini harus 'dipenuhi' sperma pria, itu menandakan dia telah dipenuhi esensi kehidupan yang sebenarnya.