Intip, Aktivitas 70 Lansia di Panti Sosial Tuna Wisma Budi Luhur, Yuk Kita Jenguk!

Ada yang masih membaca Alquran, ada yang membuat kerajinan tangan, ada yang berobat, dan ada juga yang bersantai di depan rumah.

Penulis: Rohmayana | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Rohmayana
Satu di antara aktivitas lansia di Panti Sosial Tuna Wisma (PSWT) Budi Luhur. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Rohmayana

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Sebagian orang mungkin menyangka jika lansia yang tinggal di panti sosial hanya sekadar menikmati masa tua dengan kegiatan yang sederhana saja. Namun,itu berbeda dengan kegiatan di Panti Sosial Tuna Wisma (PSWT) Budi Luhur.

Di sana ada 70 lansia tinggal bersama dalam 14 rumah yang dibuat berdempetan seperti asrama. Masing-masing rumah terdapat 5 kamar yang diisi lansia.

Sebanyak 70 lansia itu dirawat 17 aparatur sipil negara (ASN), 11 pegawai honorer, dan 5 orang perawat. Namun, lansia ini semuanya tidak lagi memiliki keluarga, sehingga tidak ada lagi sanak family maupun anak yang menjemput ketika hendak Idul fitri.

Pada bulan suci Ramadan, lansia memiliki aktifivas yang tak jauh dari rangkaian kegiatan keagamaan. Setelah sahur biasanya para lansia tidak tidur lagi melainkan langsung menunggu waktu salat subuh dan langsung melaksanakan Tadarus hingga pagi hari.

Menjelang pagi hingga menunggu waktu zuhur, biasanya para lansia membersihkan rumahnya masing-masing.

Ada yang masih membaca Alquran, ada yang membuat kerajinan tangan, ada yang berobat, dan ada juga yang bersantai di depan rumah.

Baca: 18 Tahun Tak Terlihat, Paus Unik Ini Ditemukan Mati di Namibia

Baca: Alpukat Kerok dengan Lelehan Cokelat Manis, Coba Deh di UpNormal Jambi

Baca: Hasil Pantauan BPBD Sepekan Terakhir, Tidak Ada Hotspot di Jambi

Setelah salat zuhur, biasanya lansia istirahat siang, dan kembali ke musala di sekitar PSWT Budi luhur untuk menunaikan salat ashar dan menunggu waktu berbuka.

NS Nurhayati, perawat di PSWT Budi Luhur, mengatakan lansia setiap harinya memiliki jadwal tersendiri. Sehingga berbagai bimbingan bisa didapatkan oleh para lansia seperti bimbingan fisik, sosial, mental, keterampilan, rekreasi, sosial dan kesehatan.

"Senin sampai dengan Kamis ada jadwal cek kesehatan dan jadwal berobat, Selasa biasanya jadwal ceramah agama dan pengajian, kalau hari Rabu dinamika kelompok ini membahas masalah yang ada di dalam panti untuk diselesaikan secara bersama-sama," kata Nur.

Baginya banyak suka dan duka dalam mengurus lansia. Butuh kesabaran ekstra, karena setiap lansia rerata kembali lagi seperti masa kanak-kanaknya.

"Yang penting kerja harus ikhlas supaya bermanfaat, insya Allah kalau ikhlas semua tidak akan menjadi beban," katanya.

Sementara Agus Mulyono, yang sudah berusia 88 tahun ini mengaku sudah tidak memiliki Sanak saudara lagi. Bahkan istrinya sudah meninggal sejak beberapa tahun lalu, dan dirinya juga tidak memiliki anak.

"Bersyukur sekali bisa tinggal disini, karena semua fasilitas diberikan, kami diberi kasih sayang, diberi ilmu yang bisa menjadi bekal kami di akhirat nanti," katanya.

Bahkan untuk mengisi kekosongan sehari-harinya sudah hampir sebulan ini Agus Mulyono membuat kolam ikan emas dan ikan lele disekitar PSWT Budi Darma. "Nanti kalau sudah panen bisa kita makan sama-sama," katanya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved