Ini Alasan Wanita Inggris Menggunakan Topi Unik Saat Acara Resmi, Mengejutkan
Royal wedding Pangeran Harry dan Meghan Markle yang digelar Sabtu (19/5/2018) menyisakan banyak kisah-kisah unik.
TRIBUNJAMBI.COM - Royal wedding Pangeran Harry dan Meghan Markle yang digelar Sabtu (19/5/2018) menyisakan banyak kisah-kisah unik.
Terlebih soal tradisi kerajaan yang ramai diperbincangkan.
Misalnya saja para tamu, khususnya wanita yang menghadiri pemberkatan di St. George’s Chapel di Windsor Castle tampak kompak memakai topi unik di kepala mereka.
Selain Inggris, tidak ada negara yang mengharuskan para wanita memakai topi atau fascinator di acara resmi kerajaan.
Topi yang berbentuk aneh-aneh ini menutupi sebagian kepala dari Ratu Elizabeth II, istri Pangeran Charles, Camilla, Putri Beatrice, hingga Kate Middleton.
Ternyata hal ini sudah tradisi turun-temurun Kerajaan Inggris.
Awalnya, sejak tahun 1823 sering diadakan pesta Ladies Day di Royal Enclosure dan para wanita wajib mengenakan topi sebagai "Mahkota" kepala mereka, dilansir dari Eonline.
Lama-lama tradisi ini mulai meresap dan diterapkan di pesta-pesta pernikahan atau pesta lainnya.
Ratu Elizabeth sendiri yang bertanggung jawab menjalankan tradisi ini, itu sebabnya dirinya selalu memakai topi di setiap kesempatan.
Zaman semakin modern, model topi pun semakin beragam menjadi lebih unik.
Kini para wanita Inggris lebih kerap kali terlihat memakai fascinator.
Fascinator adalah sesuatu yang mirip topi tapi berbentuk pita, sisir, atau klip dengan hiasan bulu-bulu si atasnya.
Jika topi memiliki fungsi melindungi wajah di saat panas, fascinator lebih bersifat dekoratif.
Menurut William Hanson, seorang pengajar etika di The English Manner, ini dianggap sebgai etika yang tepat bagi para wanita untuk mengenakan topi ke pernikahan kerajaan, dilansir dari Huffington Post.
Topi atau fascinator ini juga merupakan bagian dari struktur sosial di Inggris.
Beberapa wanita memilih memakai fascinator untuk menyoroti kekayaan dan status sosial mereka.