3 Sektor yang Potensi Tumbuh Saat Rupiah Melemah

“Kemungkinan emiten yang berpotensi untuk terus tumbuh dan melakukan ekspansi tahun ini tanpa .."

Editor: Duanto AS
Malaymailonline
Kurs dolar terhadap rupiah 

TRIBUNJAMBI.COM - Nilai tukar rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang Garuda terpuruk hingga Rp.14.100 per dollar AS.

Kinerja sejumlah emiten bakal terimbas pelemahan rupiah, apalagi jika memiliki utang luar negeri. Namun, di sisi lain, sejumlah emiten justru memiliki peluang untuk meraih pendapatan lebih besar.

Analis Paramita Alfa Sekuritas, William Siregar menilai, pelemahan rupiah tidak terlalu mempengaruhi emiten di sektor konsumsi, konstruksi dan komoditas.

“Kemungkinan emiten yang berpotensi untuk terus tumbuh dan melakukan ekspansi tahun ini tanpa terpengaruh pelemahan rupiah yaitu dari sektor konsumsi, konstruksi, dan komoditas,” ujarnya, Minggu (20/5)

Ia menambahkan, pelemahan rupiah dapat dimanfaatkan emiten tersebut dengan mengoptimalkan penetrasi terhadap pasar ekspor. “Sisi ekspor cenderung lebih menarik saat rupiah melemah," imbuh William.

Namun, jika emiten yang mengandalkan bahan baku impor, disarankan membeli stok bahan baku lebih banyak. Atau, emiten bisa mencari aman dengan melakukan hedging mengingat pelemahan rupiah yang tidak bisa ditebak ke depannya.

“Saya memprediksi dollar AS akan terus menguat. Jadi, lebih baik memperbanyak stok impor untuk jangka waktu lebih lama atau hedging,” kata William.

Baca: New Honda CBR250RR “The Art of Kabuki” Kembali Hadir di Jambi

Baca: Terungkap! Ini 4 Fakta Kecelakaan Maut Bumiayu Brebes, Ada yang Dapat Mukjizat

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved