Kritik Gatot Nurmantyo Soal 'Masjid Untuk Bahas Politik', Ini Kata Tsamara Amany
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany angkat bicara soal kritikannya kepada Mantan panglima
TRIBUNJAMBI.COM - Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Tsamara Amany angkat bicara soal kritikannya kepada Mantan panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Diketahui, Gatot Nurmantyo sempat mengusug sebuah acara di Universitas Gadjah Mada (UGM) bertemakan 'Menjaga Perdamaian dan Kesatuan Bangsa Indonesia' pada Jumat (4/5/2018).
Dalam kesempatan itu Gatot Nurmantyo mengatakan bahwa dirinya merasa sakit hati jika masjid dilarang dijadikan tempat untuk membahas politik.
Baca: Bikin Heboh, Siswi SD Nikah Usai Ikuti UN, Orang Tua Keukeuh Gelar Resepsi, Ini Kata Lurah
Karena, menurutnya, Rasulullah pun membicarakan politik pemerintahan di taudah dan Masjid Nabawi.
Ia juga berpendapat, bahwa yang seharusnya dilarang itu adalah pembahasan yang mengarah ke adu domba, mengajak yang tidak benar, dan bukan yang bicara politik.
Tak hanya itu, Gatot juga menyampaikan bahwa membahas politik itu memiliki tujuan yang mulia namun sering disalahartikan.
Hal inilah yang membuat Tsamara Amany memberikan kritikan dan tanggapannya untuk Gatot Nurmantyo.
Baca: Promo Annyversary J CO, Mau Paket Rp 100 Ribu Atau Rp 50 Ribu, Sudah Mulai Lho Promonya
Tsamara Amany menjelaskan bahwa ada wilayah yang seharusnya diposisikan di atas kepentingan politik.
Kritikannya tersebut pada awalnya ia sampaikan di akun Twitter pribadinya di hari yang sama saat acara tersebut berlangsung.

Saat dihubungi tim Tribunnews.com pada Senin (7/5/2018), Tsamary Amany pun memberikan penjelasannya kembali.
Menurut Tsamara, tidak semua tempat bisa dijadikan wadah untuk melakukan politik praktis.
“Ada wilayah masyarakat sipil yang (diletakkan) di atas (kepentingan) politik seperti tempat ibadah, jangan dilihat semuanya harus dikaitkan pada politik praktis," ujar Tsamara, dalam keterangan tertulisnya.
Tsamary mengatakan, bahwa masjid memang merupakan rumah ibadah milik seluruh umat Muslim.