Kali Ini Kerinci tak Mau Memasang Target Untuk MTQ ke-48 Batanghari, Turun?

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Jambi ke 48 akan digelar sekitar tiga bulan lagi di Kabupaten Batanghari.

Penulis: hendri dede | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI
Ilustrasi. Syekh Mahmoud El Shahat Muhammed Anwar, seorang Qori yang diundang dari Mesir membacakan Alquran pada pembukaan MTQ ke-44 tingkat Provinsi Jambi, Rabu (21/5) malam 

TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Jambi ke 48 akan digelar sekitar tiga bulan lagi di Kabupaten Batanghari.

Tidak seperti pada MTQ tingkat sebelumnya Kerinci kerap pasang target lima besar. Tetapi pada MTQ ke 48 tingkat Provinsi Jambi pada tahun 2018, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kerinci melalui Bagian Kesra Setda Kerinci tidak memasang target bagi kafilah Kerinci yang berjuang pada MTQ.

Kepala Bagian Kesra setda kerinci, Marius membenarkan untuk tahun ini pihaknya tidak menetapkan target bagi kafilah asal Kabupaten Kerinci nantinya, pihaknya hanya berharap Kafilah Kerinci ikut serta pada MTQ ke 48 tingkat Provinsi jambi.

"Kita tidak punya target, yang penting kita ikut berpartisipasi," ungkapnya, Minggu (1/5).

Sejauh ini, lanjutnya training center terhadap kafilah dalam Kabupaten Kerinci di beberapa lomba yang diikutsertakan terus dilaksanakan pihaknya, bahkan prosesi seleksi dan TC sudah dilaksanakan sejak lama.

Hasilnya cukup memuaskan, dia mengandalkan sejumlah kafilah bisa memperoleh hasil yang terbaik pada MTQ nantinya.

Peserta maupun kafilah asal Kerinci merupakan kafilah cabutan dari sejumlah daerah dalam Kabupaten Kerinci termasuk di dalamnya pemenang MTQ tingkat desa Kecamatan dan sebagainya.

"Kita kekurangan peserta untuk hafis Alquran 30 jus, mungkin kita tidak ikut cabang itu," katanya.

Dijelaskannya, sebelumnya kafilah asal Kabupaten kerinci hanya berhasil menduduki peringkat ke 10 pada MTQ ke 47 Provinsi jambi, pihaknya berharap para kafilah bisa mempertahankan peringkatnya.

"Paling tidak bisa finish di peringkat 10 cukuplah, tapi kalau bisa kafilah kita bisa memperbaiki peringkatnya," harapnya.

Ditanya apa penyebab akan menurunnya prestasi kafilah Kerinci, dia menjelaskan selain faktor kekurangan dana yang dimiliki untuk pembinaan kafilah, dia juga menyayangkan akan kurangnya partisipasi pemerintah desa dalam pengembangan generasi muda calon peserta MTQ.

"Harusnya dengan dana desa bisa disisihkan untuk gaji guru ngaji, serta mengaktifkan kembali pengajian yang ada di Kerinci, yang jelas untuk peningkatan kafilah kita harus didukung semua elemen masyarakat," jelasnya.

Di samping itu, jelasnya, harus ada ikatan qori-qoriah atau Ipqoh yang turut membantu. Bisa saja diberikan dana independen, pemerintah atau pengusaha, dikelola oleh Ipqoh.

"Kalau kabupaten lain begitu balik dari MTQ langsung dievaluasi. Jadi Ipqoh ini yang baru terbentuk di Kerinci harus dilibatkan ke depannya. Kedua, bibit dari kecamatan, kita yang ada tambahan dari Gunung Tujuh dulu kosong, sekarang sudah mulai dengan tahfiz Quran. Kalau sebelumnya banyak dari Danau Kerinci, Keliling Danau," bebernya.

"Kalau kecamatan arah mudik bisa dikatakan langka. Siulak yang muncul baru Kaligrafi. Yang perlu diupayakan Kerinci hilir seperti Gunung Raya, Bukit Kerman, Batang Merangin ini perlu perhatian khusus," pungkasnya. (Hdp)

Sumber: Tribun Jambi
Tags
MTQ
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved