Islam Rahmatan Lil’alamiin Disebut Mahfud MD Tak Mengancam, Tak Usil terhadap Keyakinan Orang Lain
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI periode 2008-2013 itu juga mengatakan bahwa kemajemukan Indonesia bukan hanya majemuk agama
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Dalam konteks Indonesia yang majemuk atau multikultural Islam yang dikembangkan di Indonesia adalah Islam moderat, yakni Islam inklusif dan menerima perbedaan sebagai fitrah (keniscayaan) dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
"Penerimaan (akseptasi) atas perbedaan itu berlaku baik di internal umat Islam sendiri maupun antara umat Islam dengan umat-umat yang beragama lain," ungkap Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA-UII) Yogayakarta, Mahfud MD kepada Tribunnews.com saat menyampaikan pesan pada acara Jalan Sehat IKA-UII DKI Jakarta di kawasan Semanggi, Minggu (29/4/2018) pagi.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi RI periode 2008-2013 itu juga mengatakan bahwa kemajemukan Indonesia bukan hanya majemuk agama, suku, ras, daerah, bahasa melainkan juga di internal satu agama sendiri.
"Kita lihat saja misalnya, di dalam Islam masih beragam juga aliran pemahamannya tentang berbagai hal mulai dari fiqh ibadah sampai ke fiqh muammalah," kata Mahfud.
Baca: Jandanya Ahok Disebut Bawa Hoki, Sam Aliano Gandeng Veronica Tan Maju ke Pilpres 2019
Oleh sebab itu menurutnya para pendiri negara kita sudah tepat memilih Pancasila sebagai dasar ideologi yang dalam hubungan antara negara dan agama menganut religious nation state, negara kebangsaan yang berketuhanan.
Guru Besar serta Ketum Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara dan Hukum Administrasi Negara (APHTN-HAN) se-Indonesia itu juga mengatakan di dalam religious nation state setiap orang menerima perbedaan dan tidak boleh berlaku diskriminatif terhadap pihak lain.
Baca: Dulu Pernah Melaporkan Ahok, Sekarang Sam Aliano Gandeng Jandanya Ahok Untuk Maju Pilpres 2019
"NKRI ibarat sebuah rumah yang banyak kamarnya dengan penghuninya masingmasing. Pada saat di dalam kamar setiap orang boleh memakai baju apa saja, menyetel channel teve apa saja, memakai ac atau kipas angin dengan suhu yang dikehendaki masing-masing," ujar Mahfud.
Tetapi jika sudah di ruang keluarga, maka televisinya harus dalam channel yang sama, beragam menu makanannya dinikmati bersama.
Baca: Pecinta Petai Harus Tahu, Tak Cuma Enak Petai Juga Punya Sejuta Manfaat Loh
"Itulah Bhinneka Tunggal Ika. Itulah pluralisme," kata Mahfud MD mengutip pengibaratan yang pernah disampaikan oleh mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Mahfud MD lantas mencontohkan bahwa UII yang kini memiliki lebih dari 100.000 alumni dulunya didirikan oleh para tokoh agama dan tokoh bangsa dari berbagai aliran.
Baca: Mahfud MD: Tugas Muslim Adalah ‘Mengindonesiakan Islam’ Bukan ‘Mengislamkan Indonesia’
Dari Muhammadiyah ada Kiai Abdul Kahar Muzakkir, dari NU ada Kiai Wahid Hasyim, dari Persatuan Umat Islam (Majalengka) ada Kiai Halim, dari Persatuan Umat Islam Indonesia (Bengkulu) ada Kiai Anis.