Warga Terpaksa Beli Mahal, Barang Bersubsidi Sulit Didapat di Merangin, Harus Antre Berjam-jam

“Bukan tidak mau pakai bensin, tapi untuk mendapatkan bensin itu sulit,” kata warga Kota Bangko ini, kepada tribunjambi.com.

Penulis: Herupitra | Editor: Duanto AS
Tribun Jambi/Heru Pitra
Suasana antrean di SPBU Merangin. 

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Herupitra

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Barang bersubsidi dari pemerintah semakin sulit didapat di Kabupaten Merangin. Seperti dua item, yakni gas elpiji 3 kilogram dan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.

Kondisi itu dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Merangin.

Seperti yang disampaikan Asriadi. DIa sudah lama tak membeli premium untuk kendaraannya.

“Bukan tidak mau pakai bensin, tapi untuk mendapatkan bensin itu sulit,” kata warga Kota Bangko ini, kepada tribunjambi.com.

Dia mengatakan untuk mendapatkan premium warga harus antre di SPBU berjam-jam. Itu juga sebutnya, hingga pukul 10.00 Wib, premium sudah tidak ada lagi di jual di SPBU.

“Sudah antrenya panjang, belum tengah hari bensin telah habis,” ujarnya.

Baca: Pakai Dukun Beranak Maternity Photo Lee Jeong Hoon dan Moa Aeim Unik Banget

Sebab itu, dia terpaksa membeli BBM non-subsidi dengan harga mahal, seperti pertalite dan pertamax. “Mau tidak mau karena kita butuh, ya terpaksa beli yang mahal,” katanya.

Bukan hanya BBM, barang subsidi lain gas elpiji 3 Kg juga sulit didapatkan. Walaupun ada barangnya terpaksa membeli dengan harga jauh di atas harga HET yang telah ditentukan.

“Kalau kita datang ke agen atau pangkalan sering dibilang telah habis. Sementara beli dipengecer harganya jauh lebih tinggi itu juga kadang sering tidak ada barangnya,” tuturnya.

Pantauan Tribun, disalah satu SPBU yang ada di kota Bangko, Minggu (29/4), antrean kendaraan yang ingin mengisi BBM menghiasi SPBU. Pada umumnya kendaraan yang antre adalah roda empat dan truk.

Sementara kendaraan roda dua tidak begitu panjang antrea terjadi. Sebab pompa untuk premium memang telah tutup karena habis, antrean motor terjadi dipompa pertalite.

“Premium memang sekarang ini pasokannya sudah tidak sebanyak dulu lagi, makanya cepat habis,” kata petugas SPBU.

Pantaun lain, untuk gas elpiji pada umumnya warga membelinya dipengecer atau warung-warung. Sebab untuk membeli di agen ataupun pangkalan harus ada kartu kendali.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved