Lelang Forward Komoditi Agro Edisi II Disperindag - Dari Gaharu, Kopi Penghancur Lemak Hingga Masker

Laporan Wartawan Tribun Jambi,  Fitri Amalia

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Berbagai macam produk dan turunannya dilelang dalam acara Pasar Lelang Forward komoditi Agro Edisi II. Terdapat kopi yang ternyata kandungan kafein pada kopi dapat menghancurkan lemak darah, tetapi baiknya kopi dikonsumsi tanpa gula. Mulai dari Batanghari hingga Kerinci merupakan daerah penghasil kopi robusta terbaik, karena ketinggian 1200 MDPL. Daerah dengan ketinggian tersebut sangat baik untuk menanam kopi jenis robusta. Kopi ini disediakan satu perusahaan waralaba lokal kopi shop dari Sumatra Barat dan tempat produksinya di kota Payakumbuh, yaitu Gubuk Coffe.

Baca: Dampak Sirkulasi Siklonik, Hujan Intensitas Sedang Hingga Lebat Disertai Angin Kencang

Kopi juga tersedia dalam bentuk produk turunan untuk kecantikan yaitu masker kopi alami. Masker ini dapat memberikan perawatan wajah yang bermasalah, seperti jerawat, dan ternyata setelah uji farmasi, dapat mencegah kanker kulit. Masker ini dibanderol Rp 35 ribu. Campuran masker dari kolagen sapi dan kopi, jadi aman bila terkonsumsi.

Selain kopi, tersedia madu dibuka dengan harga Rp40 per botol nya. Produk dari Tanjab Timur yang diproduksi dari madu kelapa, kontinue produk 100 kg per bulannya. Ada juga 20ribu per kg beras merah organik,

Ada pasak bumi dari Muaro Jambi, per kg 100 ribu dan pasak bumi sudah sampai ke Korea.

Davit, Pengusaha Gaharu menyediakan berbagai macam kayu obat-obatan seperti gaharu buaya yang perkilonya Rp 300 ribu.
Ada gaharu alam, kulit gaharu yg dikupas, sanai dari gaharu putih yang dapat berubah menjadi hitam (black magic Wood) yang dibanderol Rp 100 per kg nya.

Lalu yang dilelang kayu manis great c dibanderol Rp 46 ribu/kg-nya. Potensi kayu manis di Jambi cukup besar.

Baca: Ini Pernyataan Ketua RT 04. Pascapenggeledahan di Rumah Jais

Baca: Lagi Mancing Ketemu Mayat di Sungai Batang Tebo, Tak Ditemukan Identitas

Untuk hasil lelang hari ini hasil yang didapat Rp230 juta. Dibandingkan edisi pertama mendapat hasil Rp14,8 miliar.

Hasil lelang edisi kedua berasal dari transaksi Komoditas kelapa hybrida yang dibeli oleh Sugiyarto sebanyak 15 ribu batang dengan total Rp 225 juta dan sandal anti rematik sebanyak seribu pasang dengan total Rp 5 juta.

"Ini merupakan penurunan yang signifikan, berapapun hasilnya yang penting silaturahminya, saya berharap kegiatan ini menjadi ibadah untuk kita semua," tutur Kabid Perdagangan Disperindag Provinsi Jambi, Subyianto, Selasa (24/4).

Ia mengatakan ini merupakan penurunan yang signifikan dibanding dengan edisi pertama sebesar Rp14,8 milyar. Disperindag berencana akan lakukan evaluasi secepatnya. "Untuk yang akan datang kitakan lakukan kegiatan ini di Batanghari."

Baca: Polres Kerinci Ringkus Tiga Orang Diduga Pelaku Penebangan Liar di Kaki Gunung Kerinci

Baca: Pansus Sampaikan Rekomendasi atas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati

Baca: Dinas Ketahanan Pangan Merangin Lakukan Pemetaan Daerah Rawan Pangan