BFI Finance Keluarkan Produk Pembiayaan Syariah, Sudah Dapat Izin dari MUI dan OJK
Pada Maret ini, PT BFI Finance Indonesia meluncurkan produk pembiayaan syariah dan produk ini sudah mendapat izin dari MUI
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fitri Amalia
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Pada Maret ini, PT BFI Finance Indonesia meluncurkan produk pembiayaan syariah dan produk ini sudah mendapat izin dari MUI dan OJK. BFI Finance Syariah saat ini masih berfokus di segmen pembiayaan wisata halal dan perjalanan religi seperti umroh.
Tahun ini BFI Finance memproyeksikan penyaluran pembiayaan dapat tumbuh di angka 20 persen dan memperluas jaringannya dengan menargetkan sekitar 50 outlet baru di seluruh Indonesia.
Baca: Polsek Pasar Amankan Pelaku Curanmor di Jembatan Makalam
Pada akhir triwulan I 2018, PT BFI Finance Indonesia Tbk berhasil mempertahankan kinerja positif dengan membukukan nilai pembiayaan sebesar Rp4,2 Triliun atau mencapai 24 persen dari target 2018 sebesar Rp17,2 triliun. Pencapaian pembiayaan tersebut juga lebih tinggi 31 persen dari periode yang sama di 2017.
Performa perusahaan yang baik dan valid sukses mengatur jumlah aset yang dimiliki per 31 Maret BRI Finance mencatat jumlah aset sebesar Rp17,8 Triliun atau 34 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2017 sebesar Rp13,3 Triliun. Peningkatan hasil ini didukung oleh peningkatan nilai piutang bersih perusahaan sebesar 32 persen menjadi Rp16,6 Triliun atau mencakup 93 persen dari jumlah aset perusahaan.
Laba bersih perusahaan dilaporkan sebesar Rp351 miliar, meningkat 38 persen dibandingkan dengan triwulan I 2017 dengan nominal sebesar Rp254 miliar. Hal ini didorong oleh keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan Jumlah pendapatan sebesar 30 persen atau Rp275 miliar. Sementara itu, kenaikan biaya operasional termasuk biaya kredit dan biaya bunga meningkat 26 persen atau tercatat sebesar Rp152 miliar.
Dari seluruh pembiayaan baru yang disalurkan sampai dengan 31 Maret 2018, pembiayaan mobil bekas masih memberikan kontribusi terbesar dengan persentase 67,7 persen yang diikuti dengan pembiayaan sepeda motor sebesar 15,4 persen, alat-alat berat termasuk mesin-mesin sebesar 14,6 persen, pembiayaan mobil baru 1,6 persen dan properti yang memberikan kontribusi sebesar 0,6 persen.
Baca: Lagi Mancing Ketemu Mayat di Sungai Batang Tebo, Tak Ditemukan Identitas
Baca: MGMP Seni Budaya Bahu-membahu Adakan FLS2N SMK Tingkat Kota Jambi
"Perkembangan bisnis yang dicapai oleh BFI Finance pada triwulan pertama lebih baik dari periode sebelumnya. Kami bersyukur atas hasil yang kami capai di awal 2018 dan menjaga momentum supaya pertumbuhan dapat terus dipertahankan dengan berfokus pada core business perusahaan dan berbagai inovasi baru untuk menjawab kebutuhan pembiayaan masyarakat," ujar Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono.
Selain laporan keuangan yang positif, kinerja ini juga tidak terlepas dari keberhasilan perusahaan dalam menjaga rasio pembiayaan bermasalah atau NPF di angka satu persen lebih baik dari persentase rata-rata industri yang berkisar di angka tiga sampai 2,95 persen, berdasarkan statistik lembaga pembiayaan yang dirilis OJK per Februari 2018.
"Kami secara terus-menerus mengimplementasikan strategi pengendalian risiko yang terintegrasi dari awal hingga akhir, dan tetap mengutamakan asas kehati-hatian dalam menyalurkan pembiayaan, dimulai dari proses analisa kredit hingga manajemen penagihan yang efektif dan efisien. Serta memberikan kecukupan cadangan penyisihan piutang dari waktu ke waktu," jelas Sigit Hendra Gunawan, Direktur Risiko Perusahaan BFI Finance.
Baca: Polres Kerinci Ringkus Tiga Orang Diduga Pelaku Penebangan Liar di Kaki Gunung Kerinci
Baca: GALERI FOTO: FLS2N SMK Tingkat Kota Jambi, Ini Dia Para Pemenangnya