Pedagang Bakso di Unja Ini Ikhlas Jadi Korban Medsos, Hasil Laboratorium Negatif
Adanya informasi pedagang bakso yang diduga menjual bakso daging babi yang dijual belikan di sekitar kawasan kampus Universitas Jambi
Penulis: Deni Satria Budi | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Adanya informasi pedagang bakso yang diduga menjual bakso daging babi yang dijual belikan di sekitar kawasan kampus Universitas Jambi (Unja) Mendalo, telah ditindaklanjuti Subdit I Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jambi. Dan, dari hasil cek atau pemerikaaan diketahui, hasilnya negatif.
Kasubdit I Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Guntur Saputro, kepada wartawan mengatakan, pihaknya sudah memeriksakan sampel bakso ke dua laboratorium berbeda, yakni di Bukittinggi dan Bogor, dan hasilnya negatif.
Baca: Terkejut Ada Kobra Sepanjang 4 Meter di Dalam Kamar
Guntur menyebutkan, menindaklanjuti laporan dugaan bakso daging babi tersebut pihaknya tidak bisa menjadikan hasil pemeriksaan laboratorium yang sempat viral di media sosial (medsos) sebagai acuan. Menurutnta, hasil pemeriksaan laboratorium tersebut tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) penyelidikan polisi.
“(Yang viral, red) itu bukan dari proses penyelidikan. Kalau penyelidikan kan pengajuan uji laboratoriumnya melalui SOP yang ada,” sebut Guntur.
Pihaknya kata Guntur, juga akan memviralkan hasil pengujian yang sudah ada dengan tujuan agar masyarakat bisa diberikan kepastian, terkait hasil pemeriksaan terhadap sampel bakso tersebut.
Hal yang sama juga disampaikan dokter hewan Thufeil Yunindika, dari Balai Pengujian Mutu dan Sertifikasi Produk Hewan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian. Dari hasil pemeriksaan mereka, diketahui, hasilnya negatif. Ia juga menerangkan jika pengujian sampel dilakukan dengan cara menggandakan DNA yang ada di dalam bakso tersebut. Jika memang di dalam bakso tersebut ada mengandung daging babi, maka akan tergandakan.
Baca: Kasus Penganiayaan di Desa Matra Manunggal - Proses Hukum Tetap Jalan Meski Berdamai
Baca: Kabar Gembira Bagi Pesepakbola Muda Muarojambi. Bakal Ada Total Liga
“Kalau memang ada, di alat kami akan terdeteksi. Tapi, hasil yang kami dapat setelah dianalisa ternyata negatif,” jelasnya.
Terpisah, Tarsyd Idrus, pedagang bakso yang diduga menjualnya dengan daging babi, mengatakan dengan adanya kejadian ini nama baiknya dicemarkan. Bahkan Idrus mengaku jika ia telah merasakan dampak sosial dari informasi bakso daging babi tersebut.
"Dampakyan sangat berat. Di Unja maupun di lingkungan saya. Tapi, kami tetap bertawaqal,” ujar Tarsyd saat dikonfirmasi wartawan di Mapolda Jambi, kemarin.
Kepada wartawan Tarsyd juga mengungkapkan jika ia merupakan orang yang mengerti agama, karena pernah mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Bahkan dalam keterangannya Tarsyd juga sempat menyebut salah satu ayat di dalam Surat Al Baqarah.
“Saya sendiri dari berlantar belakang pendidikan agama, pesantren. Halal haram kami paham,” tegas Tarsyd.
Lebih lanjut Tarsyd mengatakan, meski harus menerima dampak sosial dari informasi yang beredar mengenai dagangannya, ia menerima hal tersebut apa adanya.