Mahfud MD Akui Sudah Lama Tidak Sepaham dengan Prabowo Subianto

Mahfud MD tampak beradu pendapat dengan netter soal pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait masa depan Indonesia

Editor: Andreas Eko Prasetyo
(TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
Prabowo Subianto memberikan hormat kepada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD (kanan) saat menghadiri acara dukungan dari guru, guru besar, dan cendekiawan, di Jakarta, Selasa (27/5/2014). Sejumlah guru besar dan cendekiawan dengan latar belakang kampus yang berbeda memberikan dukungannya kepada Prabowo Subianto untuk menjadi presiden tahun 2014-2019. 

TRIBUNJAMBI.COM - Mahfud MD tampak beradu pendapat dengan netter soal pidato Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terkait masa depan Indonesia.

Pantauan TribunWow.com, Mahfud Md mengatakan jika fiksi itu harus dibantah dengan kajian ilmiah.

Ia juga mengaku sudah lama tak sepaham dengan Prabowo.

Mahfud mengaku jika dirinya menolak untuk diajak berperkara di MK saat Prabowo kalah dalam Pilpres 2014 silam.

Mahfud MD lantas langsung mengomentari dan membeberkan data ilmiah terkait masa depan Indonesia melalui akun Twitternya yang diunggah pada Sabtu (24/3/2018).

Baca: Tersebar Undangan Pernikahan Marcus Gideon, Warganet Ramai-ramai Bilang Hari Patah Raket

Baca: Jawaban Ustaz Abdul Somad Saat Ditanya Pilih Mana Saat Pemilu Nanti. . .

Menanggapi hal itu, netizen dengan akun @bapaeta memberikan saran agar Mahfud MD duduk dan ngopi bareng dengan para tokoh untuk saling adu data.

Menjawab hal tersebut, Mahfud MD mengatakan jika ngopi bareng terlalu prosedural.

Baca: Cecillia Gina, Wanita Cantik yang Selalu Deg-degan Saat Limbad Lakukan Aksi Berbahaya, Siapa Ya?

Ia juga menanyakan jika ngopi bareng dilakukan secara nasional, maka siapa yang mau menjadi panitianya.

Mahfud MD mengatakan lebih efektif jika memberikan bantahan langsung dengan adu data secara terbuka.

@mohmahfudmd: Bg sy soal kelangsungan dan takkan bubarnya Indonesia itu soal prinsip.

Pandangan2 yg pesimistis hrs dibantah.

Kalau alasannya soal ilmiah, ada hasil studi McKensey dan PWC bhw thn 2030 Indonesia masuk 7 besar kekuatan ekonomi.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved