Usai Dilaporkan ke Polisi, Fahri Hamzah Nge-Tweet Begini, Sampai Kutip Pernyataan Hasan Al Banna

Pimpinan DPW dan sejumlah pimpinan DPD PKS se-NTB melaporkan Fahri Hamzah ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus

Editor: Suci Rahayu PK
Tribunnews.com/ Taufik Ismail
Fahri Hamzah 

TRIBUNJAMBI.COM - Pimpinan DPW dan sejumlah pimpinan DPD PKS se-NTB melaporkan Fahri Hamzah ke Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kejahatan Siber Polda NTB, Rabu (14/3/2018).

Pelaporan Fahri Hamzah tersebut atas dugaan tindak pidana pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) serta pencemaran nama baik atau fitnah terhadap PKS.

Fahri Hamzah dituduh telah menyebarkan informasi menyesatkan melalui media sosial media elektronik dan daring dengan menyatakan anggota PKS dihalalkan melakukan tindak kejahatan asalkan tetap taat pada pimpinan partai.

 "Poinnya disebutkan di situ yang menjadi esensi kami pahami adalah bahwa kader PKS boleh melakukan kejahatan apapun selama taat kepada pimpinan, maka dia tidak akan dipecat. yang kritis aja yang dipecat. Itu lah intinya. Kami merasa, kami sebagai pemilik Partai Keadilan Sejahtera sebagai institusi ini merasa dirugikan karena ini kan juga sudah nyampai ke beberapa media massa dan dibaca oleh masyarakat," ujar Ketua DPW PKS NTB, Abdul Hadi dikutip dari KompasTV.

Fahri Hamzah angkat bicara usai dilaporkan oleh pimpinan DPW dan sejumlah pimpinan DPD PKS se-Nusa Tenggara Barat (NTB).

Fahri Hamzah mengatakan jika para kader di dapilnya dipaksa, untuk menunjukkan agar seolah-olah hubungan Fahri dengan dapilnya buruk.

Baca: Tak Banyak yang Tahu, Najwa Shihab Pernah Kehilangan Anak Kedua, Momen yang Mengubah Hidupnya

Baca: Bikin Mewek! 5 Hari Setelah Menikah, Pria Ini Kehilangan Istrinya, Penyebabnya

Dilansir dari akun Twitter Fahri Hamzah yang diunggah pada Kamis (15/3/2018), politisi PKS itu mengunggah beberapa postingan dengan tagar #SayaDanPKS seperti berikut.

@Fahrihamzah: Ini tulisan kecil Tentang Saya, kader PKS NTB dan cara kita melihat perjalanan kita yang singkat dalam pergerakan ini.

Mungkin ini ada manfaatnya bagi kader2 muda semacam pipin dan kawan2.

Saya tulis di tas pesawat penerbangan Jakarta Gorontalo.

@Fahrihamzah: Saya lahir di Sumbawa, 10 November 1971.

Dalam darah saya mengalir banyak suku bangsa; bali, sasak, mandar, Arab, dll yang entah dalam komposisi yang belum pernah saya ukur.

Tak ada yg bisa murni pada manusia kecuali iman.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved