Ruhut Sebut Fadli Zon Kalah Debat Lawan Anak Muda: Termehek-mehek Saya Menontonnya
Politisi Senior Ruhut Sitompul sependapat dengan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni bahwa oposisi
TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Politisi Senior Ruhut Sitompul sependapat dengan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni bahwa oposisi cenderung tidak memiliki lagi bahan (kebijakan) untuk mengalahkan pemerintahan Jokowi sehingga menggunakan isu-isu primordial yang gampang menarik simpatik publik.
"Fadli Zon itu tidak punya konsep untuk melawan Jokowi dan pendukungnya. Saya dukung PSI itu, bagus memberikan argumen dan fakta kepada Fadli Zon di ILC kemarin," ujar Ruhut ketika dikonfirmasi, Rabu (8/3/2018).
Dalam Talk Show ILC di TV One kemarin malam, Raja Juli menegaskan hoax cenderung menjamur karena Indonesia tak punya oposisi yang kredibel dan oposisi gagal menawarkan policy alternative.
"PSI konsepnya bagus. Sebagai partai baru kita hormati," kata Ruhut.
Dia berpendapat seharusnya Fadli Zon memang menawarkan konsep saat berdebat di depan publik.
"Fadli Zon saya termehek-mehek menontonnya. Debat sama anak muda PSI itu dia kalah," kata mantan Ketua Komisi III DPR RI ini.
Terkait penangkapan komplotan penebar hoaks MCA, dia mendukung penuh sikap tegas polisi dalam memberantas hoax di negeri ini.
Debat Panas
Sebelumnya diberitakan terjadi perdebatan antara Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun Youtube Indonesia Lawyers Club tvOne, tersebar video dialog tersebut dengan durasi 13 menit.
Dalam video tersebut membahas sebuah masalah dengan tema "Siapa di balik MCA?."
Saat itu, Raja Juli Antoni memberikan tanggapannya soal MCA.
Dalam awal video tersebut, Raja Juli Antoni mulanya membahas soal pemerintahan baik program maupun tata pemerintahan.
Kemudian, ia juga membahas soal kubu oposisi yang menurutnya kurang memiliki strategi yang baik.
Raja Juli Antoni mengatakan jika pihak oposisi kerap memberikan kritikan yang remeh temeh yang lebih bersikap primodial.