Program Bupati Terkendala Karena Kurangnya SDM dan Konsekwensi Perubahan Nomenklatur
Banyaknya PNS di Sarolangun yang pensiun, membuat program yang dibuat Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun tidak berjalan maksimal.
Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Fifi Suryani
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Banyaknya PNS di Sarolangun yang pensiun, membuat program yang dibuat Bupati dan Wakil Bupati Sarolangun tidak berjalan maksimal. Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Sarolangun, Sudirman mengatakan setiap tahun rata-rata 80 - 100 PNS pensiun. Tahun ini diperkirakan ada sekitar 300 PNS di Sarolangun yang akan pensiun.
Baca: Penerimaan CPNS - BKD Sudah Ajukan 1.000 Kuota ke Menpan-RB. Ini Posisi dan Jadwal Pendaftaran
Pada Februari lalu, Pemkab Sarolangun mengusulkan 700 formasi untuk PNS. Sudirman mengatakan jumlah tersebut separoh dari usulan di masing-masing OPD yang jumlahnya mencapai hampir 1.400. Dia bilang jika kebutuhan akan PNS di Sarolangun cukup mendesak.
"Banyak program-program Pak Bupati, peningkatan kesejahteraan masyarakat, peningkatan infrastruktur, dan orang-orang yang profesional masih kurang, untuk menunjang program kepala daerah," katanya beberapa waktu lalu.
Sementara Bupati Sarolangun Cek Endra mengaku ada 10 kursi jabatan kepala SKPD di Sarolangun yang kosong, dan kini diisi pejabat penanggungjawab sementara. Hal ini dikarenakan ada perubahan nomenklatur yang menyebabkan beberapa dinas digabung dan sebagian dihapuskan. Kekosongan kursi pimpinan dinas juga disebabkan adanya pegawai pensiun.
"Sarolangun ini kalau belum dipenuhi semua mesin-mesin ini, kita belum bisa jalan normal," katanya.
Baca: Muarojambi Tambah 5 Dokter Umum
Baca: Rapat Paripurna DPRD Merangin Batal Digelar, Sekwan Sibuk Menelepon
Ia ingin kekosongan pejabat tersebut segera diisi. Namun, niatnya masih terkendala aturan ASN. "Sekarang kita intens koordinasi dengan yang dipusat, karena memang yang diurus ASN itu seluruh Indonesia, ada 500 lebih kabupaten yang mengajukan hal yang sama," terangnya.
Kendati demikian, Cek Endra mengaku program-program yang ia rencanakan tetap berjalan, meski katanya tak bisa berjalan dengan cepat. "Kalau diisi dengan plt kan tentu tidak sepenuh hati, ada satu orang megang dua dinas tentu konsentrasinya kurang," katanya.
Baca: GALERI FOTO: 72 Klub se-Provinsi Jambi Perebutkan Tiket ke Korea
Baca: BEI dan KSEI Kembali Luncurkan Kompetisi Yuk Nabung Saham 2018
Baca: VIDEO: Warga RT 03 Kelurahan Wijayapura Mengeluh Limbah Kantin SMAN 2 Jambi