Pemkab Sarolangun Beli 10 Hektare Lahan, Akan Dibangun Aneka Fasilitas Untuk SAD

Pemkab Sarolangun berencana membangun beberapa fasilitas di kawasan pemukiman Suku Anak Dalam di Sarolangun.

Penulis: Teguh Suprayitno | Editor: Nani Rachmaini
TRIBUNJAMBI/HERU PITRA
Ilustrasi. Dandim 0420/Sarko, Letkol Kav Rohyat Happy Ariyanto menyambangi warga Suku Anak Dalam (SAD) 

Laporan wartawan Tribun Jambi Teguh Suprayitno

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Pemkab Sarolangun berencana membangun beberapa fasilitas di kawasan pemukiman Suku Anak Dalam di Sarolangun.

Bupati Sarolangun Cek Endra mengatakan Pemkab Sarolangun telah membeli lahan 10 hektare untuk lokasi pembangunan fasilitas kesehatan, pendidikan hingga penggerak ekonomi.

"Kita sudah beli lahan itu, persiapan jalan menuju lokasi sudah," kata Bupati usai pelantikan pengurus ICMI Kabupaten Sarolangun, waktu lalu.

Kata Cek Endra, Pangdam Srijaya juga membangun pendopo di lokasi SAD yang akan dibuat fasilitas umum oleh Pemkab Sarolangun.

"Sebagian fasilitas itu dibantu, disumbang oleh pak Pangdam yaitu rumah pendopo. Insya Allah bulan depan sudah kita resmikan itu (pendopo)," katanya.

Sementara beberapa fasilitas umum lainnya akan dibangun Pemerintah Sarolangun pada tahun depan.

Cek Endra merencanakan untuk membangun fasilitas kesehatan, pendidikan, maupun tempat pelatihan untuk bidang ekonomi khusus SAD.

Dia berharap, pemikiran-pemikiran lain juga muncul dari anggota ICMI untuk membantu suku anak dalam meningkatkan 'derajatnya'.

"Saya pikir ini sangat strategis memerlukan pemikiran orang banyak. Dan memerlukan kerjasama yang banyak. Saya berharap ICMI berperan aktif dalam rangka memberikan pemikiran-pemikiran positif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat kita," katanya.

Sementara untuk masalah pendidikan, sampai saat ini Pemkab Sarolangun masih mengandalkan tenaga pengajar yang ada.

Sebab, menurut Cek Endra, tidak semua guru bisa mengajar SAD.

Hanya guru yang memiliki spesifikasi khusus dan punya niat dari diri mereka sendiri untuk mengajar SAD.

"Karena tidak mudah. Bukan hanya belajar pelajaran sekolah, tetapi juga belajar cara hidup, belajar mencuci tangan, cara memasak, cara berpakaian, cara bersepatu, semuanya guru itu harus siap," terang Bupati.

Dari pengelaman sebelumnya, kata Cek Endra, banyak guru yang ditempatkan di wilayah SAD banyak yang tak betah.

"Kami sekarang sudah menjaring beberapa yang siap. Terutama yang lokal di sana yang kita prioritaskan, karena dia yang tahu kondisi lingkungan di sana. Tidak mudah menjadi pembina dan pengajar SAD," katanya.

Bukan hanya itu, Pemkab Sarolangun juga berkeinginan membangun pondok pesantren khusus untuk SAD yang ada dalam kawasan Kabupaten Sarolangun. (*)

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved