Di Solo Sebanyak 1.200 Anjing Dikonsumsi Dalam Sehari, Rerata Datang dari Jawa Barat dan Jawa Timur
Anjing-anjing itu, masih menurut LSM tersebut, kebanyakan didatangkan dari daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
TRIBUNJAMBI.COM - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Dog Friend Surakarta pada 2017 mencatat, setidaknya 1.200 anjing dipotong setiap hari untuk dikonsumsi warga kota Solo.
Baca: Menilik Bisnis Bu Dendy yang Viral Lewat Video Sawer ke Seorang Wanita yang Disebut Pelakor
Baca: 10 Kelompok Tani di Tanjabtim Bakal Dapat Bantuan Kawasan Rumah Pangan Lestari Ini Daftarnya
Anjing-anjing itu, masih menurut LSM tersebut, kebanyakan didatangkan dari daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Ribuan anjing itu, menurut ketua Dog Friends Surakarta Fredy Irawan, dipotong untuk dimasak dagingnya di 1366 warung yang tersebar di kota yang terkenal dengan tengklengnya itu.
Ia juga mecatat, bisnis ini melibatkan praktik-praktik yang kejam.
Bahkan, lanjut dia, sering kali anjing tidak dipotong, tetapi dicekik atau ditenggelamkan hingga mati.
Baca: Remaja yang Bertelur Disebutkan Dokter Adalah Telur Ayam Biasa
Baca: ASN Dilarang Ikut Politik, Zumi Zola: Berfoto Dengan Paslon Tidak boleh, Bakal Kena Sanksi
“Ini penyiksaan. Sebab, pelanggan yakin, daging anjing jauh lebih nikmat jika darah anjing tidak mengalir saat hewan itu dibunuh,” ujar Fredy.
Pada 2017, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jawa Tengah mengatakan, Solo menjadi kota dengan konsumsi daging anjing tertinggi di provinsi itu.
Dinas Peternakan mencatat, setidaknya 400 anjing dipotong setiap hari.
Angka ini meningkat drastis dari hanya 63 anjing yang dipotong pada 2015.
Selain di Solo, riset yang dilakukan Yayasan Perubahan untuk Hewan (CFAF) menunjukkan, level konsumsi daging anjing juga amat tinggi di Provinsi Sulawesi Utara.
CFAF menemukan, setidaknya 8.000 anjing, termasuk hewan yang dicuri dari kediaman warga atau diambil di jalanan, dipotong setiap pekannya.