Jalur Putus Tapan-Sungai Penuh, Mobil Tanki Tempuh Jalur Alternatif Untuk Amankan Stok BBM
Distribusi BBM ke Kerinci dan Sungai Penuh sempat terhambat karena terjadinya longsor di 4 titik di daerah Tapan.
Penulis: Fitri Amalia | Editor: Nani Rachmaini
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fitri Amalia
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Distribusi BBM ke Kerinci dan Sungai Penuh sempat terhambat karena terjadinya longsor di 4 titik di daerah Tapan.
Sementara, rata-rata kebutuhan dan penjualan di 5 SPBU di daerah Kerinci dan Sungai Penuh mencapai 95 KL per hari, untuk BBM jenis gasolin yaitu premium pertalite dan pertamax.
Sedangkan untuk BBM jenis gasoil yaitu solar dan Dexlite mencapai 17 kilo liter per hari.
Distribusi BBM ke Kerinci dan Sungai Penuh berangsur normal pada hari ini di mana sekitar pukul 14.00 WIB, 12 mobil tangki (MT) sudah bongkar muatan.
12 MT ini terdiri dari 10 MT membawa muatan 14 KL/MT Gasoline dan dua MT membawa muatan 14 KL/MT Gasoil, sehingga total yang masuk pada hari ini sebanyak 168 KL yang didominasi produk jenis Gasoline.
Seluruh 12 MT ini menyalurkan BBM melalui jalur Tapan yang pada malam sebelumnya sudah dibersihkan dari longsoran.
Menindaklanjuti cuaca yang kurang baik, Pertamina telah menambah supply ke Kerinci dan Sungai Penuh yang diberangkatkan siang tadi sebanyak 42 KL.
Penyaluran 42 KL ini juga dibagi melalui dua jalur, yaitu jalur Tapan dan via Solok Selatan sebagai antisipasi jika jalur Tapan kembali mengalami longsor.
Melalui jalur Tapan, mobil tangki membutuhkan waktu 8-9 jam. Sedangkan via Solok Selatan memakan waktu hingga 10-12 jam dengan jarak tempuh sekitar 250 km, namun jika via Solok Selatan rutenya memutar dan kondisi jalan yang tidak selebar jalur Tapan. (*)