Perekaman e-KTP di Jambi Dikebut, Capaian Baru 91 Persen

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Meski tahun lalu capaian perekaman e-KTP tidak sampai target, namun Dinas Sosial

Editor: ridwan

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Meski tahun lalu capaian perekaman e-KTP tidak sampai target, namun Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Dinsos Dukcapil) Provinsi Jambi kebut perekaman e-KTP tersebut.

Kepala Dinas Sosial Kependudukan dan Catatan Sipil (Sosdukcapil) Provinsi Jambi, Arief Munandar menyebut, pihaknya masih terus melakukan perekaman, bahkan pihaknya juga menyasar untuk perekaman kepada Suku Anak Dalam (SAD).

Ada ratusan SAD di Jambi sudah berhak memiliki e-KTP. Itu menyebar di beberapa daerah di Jambi, seperti Sarolangun, Batanghari, Tebo dan daerah lainnya.

Untuk perekaman e-KTP SAD, dia mengaku banyak tantangan yang dihadapi. Sebab, masih banyak SAD yang menjalankan tradisi melangun. Ada juga SAD yang memiliki pantangan ketika identitasnya akan dicatat dan direkam.

"Ada yang tidak boleh disebutkan namanya, atau identitas lainnya. Meski demikian, petugas di lapangan terus melakukan perekaman," kata Arif Munandar, kemarin.

Arif menjelaskan, hingga akhir 2017 lalu, perekaman e-KTP di Provinsi Jambi hanya 91,66 persen dari target yang ditetapkan oleh Kemendagri. Katanya, dari 91,66 persen tersebut, Kabupaten Tanjab Timur menjadi daerah dengan capaian tertinggi. Tanjab Timur mencapai persentase 97,5 persen. Paling rendah Kabupaten Sarolangun, capaian 73,64 persen.

Kata Arief, ada banyak kendala yang dihadapi petugas di lapangan di masing-masing kabupaten/kota. Mulai dari sarana dan prasarana, kemudian SDM, jaringan, serta kondisi geografis daerah tersebut. Persoalan paling banyak adalah alat perekam rusak, sehingga proses perekaman e KTP harus terhenti sampai alat diperbaiki.

"Ada juga kemarin itu dua daerah yang diputus jaringan oleh Kemendagri. Karena pelanggaran aturan pengangkatan pejabat. Kan seharusnya pegawai Dukcapil diangkat seizin menteri. Dua daerah itu Tebo dan Merangin, sekitar dua atau tiga bulan diputus, sehingga sama sekali tidak bisa rekam e KTP," katanya.

Dia mengatakan, petugas di lapangan sudah bekerja berusaha mencapai target. Bahkan perekaman dilakukan juga pada Sabtu dan Minggu. Menurutnya, Mendagri membuat target capaian perekaman, Daerah harus berusaha mencapai target tersebut.

"Tapi kondisi di lapangan kan berbeda-beda. Persoalan yang ada juga beragam. Alat-alat rusak, dan lain sebagainya," katanya. (zak)

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved