Inspirasi Bisnis

Berhenti dari Profesi SPG, Bermodal Rp 200 Ribu Sekarang Omzet Fera Capai Rp 12 Juta/Bulan

Kreativitas anak muda Jambi saat ini tidak diragukan lagi. Hal ini dapat dilihat dari mulai berkembangnya beberapa usaha yang diciptakan

Penulis: Fitri Amalia | Editor: Fifi Suryani
TRIBUN JAMBI/FITRI AMALIA

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Fitri Amalia

TRIBUNJAMBI.COM - Kreativitas anak muda Jambi saat ini tidak diragukan lagi. Hal ini dapat dilihat dari mulai berkembangnya beberapa usaha yang diciptakan dan dikelola anak muda.

Satu diantara penggiat kerajinan tangan yang memanfaatkan kain flanel di Jambi bernama Fera. Ia dapat menyulap kain flanel menjadi berbagai macam bentuk, diantaranya buket bunga dan berbagai macam aksesoris. Ia memulai usaha ini sejak tahun 2015.

14022018_fera
Fera (TRIBUN JAMBI/FITRI AMALIA)

Baca: Nama-Nama Fraksi Penerima Suap Ketok Palu Disebut dalam Dakwaan

Awalnya Fera bekerja sebagai SPG di salah satu mal di Kota Jambi. Lantaran tidak tahan dengan sistem kerjanya, ia mengundurkan diri.

Ia menceritakan pada temannya saat itu ia menganggur dan bingung ingin membuka usaha apa. Temannya memberikan saran untuk membuka usaha kerajinan dari kain flanel. Karena sudah mendengar usaha itu menghasilkan pundi-pundi rupiah, dan atas dorongan dari temannya ia memulai usaha tersebut.

"Kerajinan ini saya dapat otodidak, karena secara dari background keluarga gak ada yang belajar seni atau kerajinan tangan," ujar gadis pecinta kucing ini, Rabu (14/2).

Awal modal yang ia keluarkan saat memulai usaha ini sebesar Rp 200 ribu. Ia memulai usaha ini dengan buket bunga flanel. Dengan modal tersebut ia bisa mendapat 20 buket bunga.

Baca: Prabowo Pilih Anies sebagai Cawapres? Dana Pencapresan Diprediksi Jadi Isu Utama

Baca: NEKAT! Pelakor Terang-terangan Peluk Suami Orang di Hadapan Istrinya. Ini Bahasa Geram Netizen

Buket tersebut ia jual saat acara wisuda yang diadakan salah satu Perguruan Tinggi di Jambi. Tidak disangka, buketnya laris. Hari itu ia meraup untung Rp 400 ribu dari 12 buket bunga yang laku dengan sisa buket tinggal 8 buket.

Kini dari kerajinan buket tersebut, ia mendapat omzet Rp 5-12 juta dalam sebulan. Pesanan yang datang tiap bulan mencapai 500 buket bunga.

"Untuk acara wisuda saya masih suka jualan, sekali bawa sampai 50 buket, itu diluar pesanan," tuturnya.

Ia mengatakan, kerajinan yang ia produksi lebih rapi, lebih kokoh, ada pernak pernik tambahan, dan fleksibel. Ia dapat menuruti desain yang konsumen pesan.

Harga buket bunganya mulai dari Rp 10 ribu satu tangkainya dan Rp 230 ribu ukuran jumbo diameter 60 cm.
Untuk pesanan, ia biasa menerima pesanan untuk wisuda, valentine, ulang tahun, anniversary, dan untuk dikirim ke luar kota.

14022018_Fera
Fera (TRIBUN JAMBI/FITRI AMALIA)
Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved